Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Produksi Drone Perang, Indonesia Gandeng Perusahaan Asal Uni Emirat Arab

UCAV 380 adalah varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam.
Widya Islamiati
Widya Islamiati - Bisnis.com 26 Februari 2023  |  09:42 WIB
Produksi Drone Perang, Indonesia Gandeng Perusahaan Asal Uni Emirat Arab
Drone yang dipamerkan Surveyor Indonesia - Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan industri pertahanan dari Indonesia Republikorp resmi bekerja sama dengan Milkor, perusahaan yang berbasis di Uni Emirat Arab, bakal mengembangkan dan produksi bersama drone tempur Unmanned Combat Aerial Vehicle (UCAV) 380. 

Founder Republikorp Indonesia Norman Joesoef menyebut, pihaknya sangat antusias membawa teknologi strategis tersebut ke tanah air untuk menyasar pasar dalam negeri dan Asia Tenggara. 

“Kerja sama ini tentunya akan memperluas kapabilitas industri pertahanan Indonesia di bidang drone tempur, sekaligus meningkatkan daya saing kita di bidang militer,” kata Norman dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis pada Jumat (24/2/2023). 

Terlebih, kata Norman, sebagai pemain di industri pertahanan, memproduksi peralatan tempur seperti UCAV Kombatan merupakan salah satu bagian dari strategi nasional untuk pertahanan negara.

UCAV 380 adalah varian drone tempur Medium Altitude Long Endurance (MALE) yang dapat terbang lebih dari 36 jam, dengan jarak jangkau 2000 km, dan dengan wingspan 19m. 

Keunggulannya antara lain untuk aksi intelijen, pengawasan, akuisisi target, pengintaian serta membawa persenjataan seperti rudal presisi udara ke darat.

“Berbeda dengan pesawat pengintai tak berawak, UCAV digunakan untuk serangan drone dan intelijen medan perang. Teknologi ini kita kembangkan bersama dengan Milkor agar Indonesia mampu memproduksi secara mandiri” tambah Norman.

Norman juga menuturkan, pihaknya berencana mengadopsi teknologi ini dan mulai diproduksi di Indonesia dalam waktu 12 bulan ke depan. 

Dia juga berharap, langkahnya ini bisa menambah kontribusi industri pertahanan terhadap perekonomian Indonesia.

“Ke depannya industri pertahanan nasional dapat turut berkontribusi lebih besar dari pertumbuhan ekonomi kita,” pungkas Norman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

Drone drone emprit uea indonesia
Editor : Novita Sari Simamora

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top