Bisnis.com, SOLO - China akhirnya buka suara tentang perang yang terjadi antara Rusia dan Ukraina yang sudah berlangsung hampir satu tahun.
Beijing sangat prihatin dengan konflik yang telah berlangsung setahun di Ukraina. Mereka bahkan menyebut konflik tersebut sudah hilang kendali dan menyebabkan kekacuan hampir untuk semua negara di dunia.
Salah satu yang membuat konflik antara dua negara tersebut semakin memanas adalah ikut campurnya beberapa negara adidaya dan adikuasa, salah satunya Amerika Serikat.
Dilansir dari Xinhua, juru bicara Kementerian Luar Negeri Wang memeringatkan AS agar tidak mendikte apa yang harus dan tidak harus dilakukan China dalam konflik Rusia dan Ukraina.
Sebab menurut Beijing, justru AS-lah yang jadi biang kerok karena telah telah menuangkan senjata ke medan perang dan membuat konflik semakin panas.
Menteri Luar Negeri China Qin Gang mengimbau agar tak ada negara lain yang ikut megobarkan api perang di antara dua negara pecahan Uni Soviet itu.
Baca Juga
Tak seperti AS, posisi China dalam konflik Rusia dan Ukraina bermuara pada mendukung pembicaraan untuk perdamaian.
Masyarakat internasional sepenuhnya menyadari siapa yang menyerukan dialog dan berjuang untuk perdamaian, dan siapa yang mengobarkan api dan mengobarkan konfrontasi.
“Kami mendesak negara-negara tertentu untuk segera berhenti mengobarkan api,” kata Qin saat berpidato di Forum Lanting tentang keamanan global di Beijing.
Senada dengan Qin Gang, diplomat top China, Wang Yi juga tegas mengatakan jika negaranya hanya ingin jadi penengah antar dua negara yang tengah berseteru tersebut.
“Kami ingin solusi politik untuk memberikan kerangka kerja yang damai dan berkelanjutan ke Eropa,” kata Wang.