Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gempa Magnitudo 6,4 Kembali Guncang Turki dan Suriah, Terasa ke Lebanon

Gempa bumi kembali mengguncang wilayah perbatasan Turki-Suriah pada Senin (20/2/2023).
Penampakan kerusakan akibat gempa mematikan di Kahramanmaras, Turki, 11 Februari 2023. REUTERS/Stoyan Nenov
Penampakan kerusakan akibat gempa mematikan di Kahramanmaras, Turki, 11 Februari 2023. REUTERS/Stoyan Nenov

Bisnis.com, JAKARTA - Gempa bumi kembali mengguncang wilayah perbatasan Turki-Suriah pada Senin (20/2/2023).

Gempa ini terjadi setelah dua pekan lalu daerah itu luluh lantak akibat gempa yang lebih dahsyat lagi sehingga merenggut total 47.000 jiwa manusia dan menghancurkan ratusan ribu rumah di kedua negara.

Gempa kali ini berkekuatan 6,4 Magnitudo dan berpusat di dekat Kota Antakya di Turki selatan dan terasa di Suriah, Mesir, dan Lebanon.

Kedalaman gempa 10 kilometer (km) di atas permukaan tanah, kata Pusat Seismologi Mediterania Eropa (EMSC).

Kepada stasiun televisi HaberTurk, Wali Kota Hatay Lutfu Savas mengaku sudah menerima laporan bahwa sejumlah orang di kotanya terjebak di bawah reruntuhan akibat gempa kali ini.

Tiga orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya cedera, kata Menteri Dalam Negeri Suleyman Soylu.

Otoritas Penanggulangan Bencana dan Kedaruratan Turki (AFAD) mengungkapkan satu orang tewas di kota Samandag.

Warga kota itu memberikan kesaksian bahwa semakin banyak bangunan yang runtuh, tetapi sebagian besar penduduk sudah meninggalkan kotanya tersebut akibat gempa bumi dua pekan lalu.

Tumpukan puing dan perabotan rusak berjejer di jalan-jalan yang gelap dan sepi.

Muna Al Omar mengaku tengah berada di tenda di sebuah taman di pusat kota Antakya ketika tanah kembali berguncang.

"Saya sempat mengira bumi terbelah dua di bawah kaki saya," kata dia seraya menangis sembari menggendong putranya yang berusia 7 tahun.

Korban tewas akibat gempa dua pekan lalu bertambah menjadi 41.156 orang di Turki, kata AFAD.

Jumlah itu diperkirakan akan terus bertambah mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan, apalagi ada sekitar 385.000 apartemen hancur atau rusak parah akibat gempa bumi dua pekan lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Antara
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper