Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri China menuntut agar Amerika Serikat (AS) memperbaiki kerusakan hubungan bilateral yang disebabkan atas insiden balon udara China.
Penasihat Negara China dan Direktur Kantor Urusan Luar Negeri Pusat PKC Wang Yi, selama pertemuan di Munich dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menguraikan posisi Beijing atas insiden balon China.
"Wang Yi menyatakan posisi tegas dan adil China pada apa yang disebut situasi balon dan menuntut agar pihak AS mengubah arahnya dan secara sadar menilai dan memperbaiki kerusakan yang disebabkan oleh penyalahgunaan kekuatan hubungan China-AS," kata kementerian seperti dilansir TASS, Minggu (19/3/2023).
Otoritas AS sebelumnya telah mendeteksi balon udara China di atas daratan pada ketinggian jauh di atas parameter standar untuk perjalanan udara komersial.
Melansir dari TASS, pada 4 Februari, balon tersebut ditembak jatuh oleh rudal di wilayah udara AS, meski tidak menimbulkan ancaman bagi orang-orang di lapangan.
Menurut administrasi Washington, China menggunakan balon udara itu untuk mengumpulkan intelijen penting.
Baca Juga
Pada pekan lalu, munculnya balon China di atas AS menyebabkan kemarahan politik di Washington dan mendorong Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menunda perjalanan ke Beijing.
Padahal kunjungan Blinken ke China tersebut dimaksudkan agar dapat memperbaiki hubungan kedua negara.
Sebelumnya, jet tempur Angkatan Udara AS menembak balon udara di lepas pantai Carolina Selatan, pada Sabtu (4/2/2023) setelah pertama kali memasuki wilayah udara AS.
China mengatakan itu adalah balon cuaca yang terbang ke wilayah udara AS dan merupakan insiden yang tidak terduga dan mengutuk penembakan dan menuduh AS bereaksi berlebihan.
Kementerian Luar Negeri China memprotes serangan dan tuduhan Washington. Beijing menjelaskan bahwa penyelidikan balon udara China berada di wilayah udara AS karena force majeure.