Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan pertahanan sipil Suriah telah mengumumkan penyelesaian operasi pencarian korban selamat setelah gempa bumi M7,8 pada Senin (6/2/2023).
Saluran televisi Al Hadath melaporkannya pada Selasa (14/2/2023) mengutip juru bicara pasukan pertahanan sipil Suriah.
"Pasukan pertahanan sipil mengumumkan selesainya operasi pencarian untuk menemukan mereka yang hilang setelah gempa," katanya, seperti dilansir dari TASS, Kamis (16/2/2023).
Operasi pencarian selesai di provinsi Latakia, yang merupakan salah satu daerah yang paling parah terdampak Gempa di Suriah, pada Senin (13/2/2023) malam.
Meski begitu, upaya pembersihan puing-puing oleh seluruh tim yang bertugas di lapangan hingga saat ini terus dilakukan. Otoritas PBB juga mengatakan bahwa fase penyelamatan segera berakhir, dengan fokus bantuan beralih ke tempat berlindung, makanan, dan sekolah.
Gempa berkekuatan M 7,8 dan 7,6 mengguncang provinsi Kahramanmaras Turki, yang terletak di tenggara negara itu, pada Senin (6/2/2023).
Baca Juga
Guncangan gempa pertama diikuti oleh ratusan gempa susulan, yang dirasakan di 10 provinsi serta di negara-negara tetangga, termasuk Suriah. Menurut Kementerian Kesehatan Suriah, jumlah korban tewas akibat gempa bumi di wilayah yang dikuasai pemerintah telah meningkat menjadi lebih dari 5.800 di Suriah.
Sementara itu, total korban tewas akibat gempa bumi di Turki dan Suriah saat ini telah melebihi 41.000 jiwa, dengan 35.418 di antaranya berada di Turki.