Bisnis.com, JAKARTA – Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mengungkap ada tiga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang paling berpotensi maju di ajang Pilpres 2024.
Dalam survei pada Desember 2022, SMRC menyodorkan nama lima tokoh NU dan menanyakan kepada responden siapa yang akan mereka pilih untuk jadi presiden.
Lima tokoh NU itu adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Menkopolhukam Mahfud MD, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Sirodj, dan Ketua PBNU Yahya Cholil Staquf.
Hasilnya, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin (18,2 persen), Mahfud MD (18 persen), dan Khofifah (15,4 persen) jadi tiga nama dengan elektabilitas tersebar. Elektabilitas mereka jauh melampaui Said Aqil Sirodj (2,9 persen) dan Yahya Cholil Staquf (2,6 persen).
Pendiri SMRC Saiful Mujani menjelaskan, tiga nama teratas itu memiliki tingkat kedekatan yang sama dengan pemilih.
Sejak Desember 2021 sampai Desember 2022, elektabilitas pada Cak Imin naik dari 13,7 persen menjadi 18,2 persen. Sedangkan Mahfud cenderung naik-turun, dari Desember 2021 (14,5 persen) ke November 2022 (22,1 persen), dan Desember 2022 (18 persen). Sementara suara dukungan Khofifah sebesar 18,9 persen pada Desember 2021 jadi 15,4 persen pada Desember 2022.
Melihat hasil survei itu, Saiful melihat kemungkinan besar akan ada beberapa nama tokoh NU yang maju di Pilpres 2024. Apalagi, berdasarkan sejarah pilpres Indonesia, partai politik selalu mempertimbangkan usung tokoh NU.
“Tidak tertutup kemungkinan calon dari NU tidak tunggal, seperti yang pernah terjadi dalam Pilpres 2004. Pada pilpres langsung pertama itu, ada tiga tokoh NU yang maju sebagai calon wakil presiden; Hasyim Muzadi, Solahuddin Wahid, dan Jusuf Kalla,” ungkap Saiful seperti yang disiarkan kanal YouTube SMRC TV, Kamis (16/2/2023).