Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Turki Chaos! Jerman dan Austria Pilih Tarik Kiriman Bantuan

Jerman menjadi salah satu negara yang menarik tim bantuan mereka dari Turki. Kenapa?
Hesti Puji Lestari
Hesti Puji Lestari - Bisnis.com 12 Februari 2023  |  09:01 WIB
Turki Chaos! Jerman dan Austria Pilih Tarik Kiriman Bantuan
Petugas penyelamat mencari korban selamat di tengah reruntuhan bangunan di Kota Jindayris yang dikuasai pemberontak, Suriah pada 9 Februari. Bloomberg /AFP - Getty Images

Bisnis.com, SOLO - Setelah Turki terguncang gempa berkekuatan M 7.8 pada Senin lalu, sejumlah negara berlomba-lomba untuk memberikan bantuan kepada negara tersebut.

Indonesia, Vietnam, Inggris dan sejumlah negara lain mengirimkan tim penyelamat untuk membantu tim di Turki membereskan puing-puing bangunan akibat gempa.

Namun dilansir dari Al Jazeera, kondisi berbeda datang dari Jerman dan Austria. Dua negara tersebut justru menarik tim bantuan yang mereka kirimkan.

Alasannya satu yakni adanya masalah keamanan yang terjadi di wilayah tersebut. Kabarnya, beberapa kelompok di Turki mengalami bentrok.

Seorang juru bicara tentara Austria mengatakan bahwa telah terjadi "bentrokan antar kelompok," tanpa memberikan perincian lebih lanjut.

Laporan menyebut jika 82 tentara dari Unit Penanggulangan Bencana Pasukan Austria berlindung di provinsi Hatay selatan di sebuah base camp dengan organisasi internasional lainnya, menunggu instruksi.

Mereka tiba di Hatay pada hari Selasa dengan membawa 45 ton peralatan dan berhasil menyelamatkan sembilan orang dari puing-puing.

Akan tetapi, tim bantuan dari Austria tersebut kemudian pulang pada hari Kamis karena alasan keamanan.

Keputusan serupa untuk menghentikan operasi penyelamatan diambil di Jerman oleh Badan Federal untuk Bantuan Teknis (TSW) dan sebuah LSM yang mengkhususkan diri dalam membantu korban bencana alam, ISAR Jerman, menurut juru bicara LSM.

“Dalam beberapa jam terakhir, situasi keamanan di provinsi Hatay tampaknya telah berubah,” kata juru bicara ISAR Stefan Heine. 

“Semakin banyak laporan bentrokan antara faksi yang berbeda, tembakan juga telah dilepaskan," ia menambahkan.

Sebagai tambahan, korban meninggal akibat gempa di Turki-Suriah bertambah menjadi 28.000 orang pada Minggu, 12 Februari 2023 pagi WIB.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

turki Gempa Turki jerman
Editor : Hesti Puji Lestari

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top