Bisnis.com, JAKARTA - Gempa susulan masih terjadi di Kota Jayapura, Papua setelah gempa berkekuatan magnitudo 5,4 pada Kamis (9/2/2023). Pada Sabtu (11/2/2023) dini hari, BMKG melaporkan Jayapura diguncang gempa magnitudo 4,1.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa magnitudo 4,1 terjadi di Kota Jayapura pada pukul 00.39 WIB. Gempa terjadi di kedalaman 10 kilometer, sedangkan pusat gempa berada di darat 7 kilometer Barat Daya Kota Jayapura.
"Gempa Mag:4.1, 11-Feb-23 00:39:09 WIB, Lok:2.55 LS, 140.65 BT (Pusat gempa berada di darat 7 km BaratDaya Kota Jayapura), Kedlmn:10 Km Dirasakan (MMI) III - IV Kota Jayapura," tulis BMKG dalam akun twitter resminya @infobmkg, Sabtu (11/2/2023).
BMKG mengimbau masyarakat di Kota Jayapura untuk mewaspadai gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
Sementara itu, pascagempa M5,4 yang terjadi pada Kamis (9/2/2023), beberapa kali gempa susulan terjadi di Kota Jayapura. Pada Jumat (10/2/2023), sebanyak 13 kali gempa susulan terjadi di Kota Jayapura.
BMKG mengungkapkan penyebab gempa sering terjadi di Papua. Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, mengatakan karakteristik batuan yang rapuh menjadi salah satu faktor yang menyebabkan Jayapura, Papua sering terjadi gempa.
"Kejadian atau gempa yang terjadi di wilayah Jayapura dan sekitarnya sudah sering kejadiannya, ini akibat dari kondisi batuan yang ada di wilayah tersebut adalah batuan yang tipenya rapuh, jadi kondisi rapuh ini mengakibatkan sensitif untuk bergetar," ujar Dwikorita dalam konferensi pers yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Dia mengemukakan, berdasarkan hasil pengamatan BMKG sejak 2 Januari 2023 hingga 9 Februari 2023 pukul 14:25 WIB tercatat telah terjadi gempa di wilayah sekitar Kota Jayapura sebanyak 1.079 kali dengan 132 kejadian di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
"Memang karakteristik daripada di daerah Jayapura itu gempa-gempanya adalah aktivitas gempanya sangat tinggi, gempa di sana dangkal dan batuannya juga mudah patah sehingga di situ menyebabkan aktivitas terus-menerus sejak Januari tahun ini," jelasnya.
Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah pengungsi akibat gempa magnitudo 5,4 di Kota Jayapura bertambah menjadi 2.136 jiwa.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan menurut perkembangan data yang dirangkum Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (10/2/2023), lokasi pengungsian tersebut tersebar di 15 titik.
Sementara itu, berdasarkan data BNPB, kerugian material akibat gempa Jayapura juga terus bertambah. Perinciannya 15 rumah rusak berat, 1 rumah rusak sedang dan 28 rumah rusak ringan.
Selain itu 1 cafetaria roboh dan tenggelam, 5 gedung perkantoran rusak, RSUD Kota Jayapura rusak, 1 masjid, 2 gereja, 1 hotel dan 1 supermarket turut terdampak.
BNPB juga mencatat sedikitnya ada lima orang mengalami luka-luka akibat gempa magnitudo 5,4 di Jayapura pada Kamis (9/2/2023). Selain korban luka, gempa M5,4 di Jayapura juga menelan 4 korban jiwa.