Bisnis.com, JAKARTA – KBRI Damaskus menyebut, bahwa sebanyak 116 warga negara Indoensia (WNI) berada di wilayah terdampak gempa bumi di Suriah, namun hingga saat ini tidak ada yang menjadi korban.
Melansir keterangan tertulis pihak KBRI Ankara, Kamis (9/2/2023), bahwa ada 836 orang WNI memiliki izin tinggal di Suriah.
Hingga saat ini tidak ada WNI yang menjadi korban gempa Suriah yang terjadi pada Senin (6/2/2022).
KBRI Damaskus telah mengirimkan tim peninjau ke beberapa titik yang terdampak gempa cukup parah, antara lain Hama dan Aleppo.
KBRI juga mengaktifkan narahubung di wilayah Aleppo dan Latakia untuk memeriksa kondisi WNI di wilayah tersebut dan mengidentifikasi korban WNI dengan meninjau rumah sakit dan fasilitas kesehatan di wilayah terdampak gempa.
Saat ini, Pemerintah Indonesia sedang mempersiapkan pengiriman bantuan ke Suriah.
Baca Juga
Korban gempa masih terus bertambah. Setidaknya terdapat 5 titik wilayah di Suriah terdampak, yaitu Provinsi Hama, Aleppo, Latakia, Idlib, dan Tartus.
Korban Tewas
Sebanyak 15.383 orang terkonfirmasi tewas akibat guncangan gempa berkekuatan magnitudo 7,8 yang terjadi Senin (6/2/2023).
Sementara itu, Pemerintah setempat melaporkan bahwa gempa bertitik pusat di Provinsi Kahramanmaras yang berada kurang lebih 600 km di sebelah tenggara Ankara. Kemudian, terjadi 2 gempa susulan berkekuatan M6,4 dan M6,5 di Provinsi Gaziantep yang terletak 700 km sebelah tenggara Ankara.
Melansir dari CNN, Badan Manajemen Bencana dan Darurat Turki pada Kamis (9/2/2023) mengatakan, dari jumlah tersebut, sebanyak 12.391 korban tewas ditemukan di Turki. Dalam hitungan saja, korban jiwa bertambah sekitar 3.000 orang.
Sedangkan 2.992 korban lainnya ditemukan di Suriah. Media pemerintah Suriah mengatakan, sebanyak 1.262 korban tewas yang ditemukan di bagian yang dikuasai oleh pemerintah Suriah, sementara 1.730 korban lainnya ditemukan di wilayah yang masih dikuasai oleh pemberontak