Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnis.com: Fenomena Alam Aneh sebelum Gempa Turki, Sinyal Kuat Merger BABP dan NOBU

Berita soal fenomena alam aneh sebelum gempa di Turki dan kabar merger MNC Bank (BABP) dan Bank Nobu (NOBU) menjadi berita terpopuler sepanjang hari kemarin.
Pemandangan unit perawatan intensif rumah sakit negara Iskenderun yang runtuh setelah gempa bumi di Iskenderun, distrik Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023). REUTERS/Benoit Tessier
Pemandangan unit perawatan intensif rumah sakit negara Iskenderun yang runtuh setelah gempa bumi di Iskenderun, distrik Hatay, Turki, Selasa (7/2/2023). REUTERS/Benoit Tessier

Bisnis.com, JAKARTA - Fenomena alam aneh yang terjadi di Turki sebelum diguncang gempa menjadi berita yang paling banyak menarik perhatian pembaca Bisnis.com sepanjang Rabu (8/2/2023).

Selain itu, kabar mengenai rencana merger dua bank milik taipan Indonesia, PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk. (NOBU) juga dicermati oleh para pembaca.

Berikut daftar selengkapnya 5 berita terpopuler di Bisnis.com:

1. Fenomena Alam Aneh Terjadi di Turki Sebelum Diguncang Gempa

Beberapa fenomena alam aneh dikabarkan terjadi di Turki sekitar sepekan sebelum munculnya gempa magnitudo 7,9 yang menewaskan ribuan orang itu.

Dilansir dari laman Voxnews dan BBC, pada 20 Januari 2023, muncul fenomena awan tak lazim di Bursa, Turki. Awan tersebut mirip UFO yang bergantung di atas awan dengan warna oranye mencolok.

2. Sinyal Kuat Merger Bank Milik Hary Tanoe (BABP) dan James Riady (NOBU)

PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP) dan PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) dikabarkan akan merger pada tahun ini.

Bank milik konglomerat Hary Tanoesudibjo dan James Riady itu hendak melebur untuk memenuhi ketentuan modal inti minimal Rp3 triliun dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), berdasarkan sumber yang mengetahui proses tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, manajemen Bank MNC dan Bank Nobu belum memberikan tanggapan terkait aksi korporasi tersebut.

3. Persaingan Peritel Grup CT, Lippo, Djarum, Salim, Wings dkk. Siapa Paling Ekspansif?

Ritel modern milik Grup CT yakni Transmart belum lama ini dilanda kabar mengenai tutupnya sejumlah gerai yang dimilikinya.

Lalu bagaimana dengan kinerja ritel modern lain yang berada di bawah naungan para konglomerat seperti Grup Lippo, Djarum, Salim Wings hingga Djoko Susanto?

Seperti diketahui, sejumlah konglomerat di Indonesia tercatat memiliki gurita bisnis yang menjangkau industri ritel modern. Mereka beramai-ramai memanfaatkan peluang di sektor tersebut yang didukung oleh besarnya populasi masyarakat di Indonesia

4. Peter Sondakh Jual TAXI Express ke Publik, Tidak Jadi ke Suami Puan Maharani?

PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Ekspress Trasindo Utama Tbk. (TAXI) sebesar 10,70 persen kepada publik.

Apakah suami Puan Maharani, Happy Hapsoro tidak jadi akuisisi? Sebagaimana diketahui, Suami Puan Maharani, Happy Hapsoro diisukan akan mengakuisisi saham emiten transportasi tersebut melalui PT Basis Utama Prima (BUP) sebanyak 2,2 miliar saham atau setara 35 persen.

BUP digadang bakal mengakuisi saham TAXI dengan harga pembelian Rp20 per saham atau sebesar Rp44 miliar. Namun melihat komposisi kempemilikan saham TAXI terbaru, BUP tidak terdaftar sebagai pemegang saham.

Akan tetapi, dalam laporan teranyar PT Rajawali Corpora milik Peter Sondakh melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Ekspress Trasindo Utama Tbk. (TAXI) sebesar 10,70 persen atau sebanyak 1,09 miliar lembar dengan harga 3,90 per saham

5. Kepala BPOM Digugat ke PTUN Usai Cabut Sertifikat CDOB Megasetia

PT Megasetia Agung Kimia menggugat Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM Penny K Lukito ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta.

Dalam catatan Bisnis, PT Megasetia adalah salah satu perusahaan yang sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik atau CDOB dicabut BPOM.

Otoritas mencabut sertifikat Megasetia karena diduga menyalurkan produk pelarut propilen glikol yang tidak memenuhi syarat. Tak terima dengan pencabutan tersebut, pihak Megasetia kemudian mengajukan gugatan pada Senin (6/2/2023) kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper