Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan anjloknya Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia pada tahun 2022 perlu menjadi perhatian bersama.
"Iya, itu akan menjadi koreksi dan evaluasi kita bersama," katanya dikutip melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/2/2023).
Sekadar informasi, Indeks Persepsi Korupsi atau Corruption Perceptions Index (CPI) Indonesia tercatat berada di skor 34/100 pada 2022, indeks tersebut turun 4 poin dari tahun sebelumnya yakni 38/100.
Indikator komposit yang diluncurkan oleh Transparency International Indonesia (TII) itu juga menunjukkan bahwa Indonesia berada di peringkat ketujuh dari 11 negara Asean.
Artinya, persepsi terhadap korupsi di Indonesia lebih rendah dari negara-negara seperti Singapura, Malaysia, bahkan Timor Leste. Mengingat saat ini Indonesia berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei.
"CPI Indonesia 2022 beradai di skor 34/100 dan berada di peringkat 110 dari 180 negara yang disurvei. Skor ini turun 4 poin dari 2021 lalu yang berada pada skor 38/100. Skor ini turun 4 poin dari 2021, atau merupakan penurunan paling drastis sejak 1995," ujar Deputi Sekretaris Jenderal Transparency International Indonesia Wawan Suyatmiko, dikutip dari keterangan resmi, Selasa (31/1/2023).
Baca Juga
Wawan lalu menjelaskan juga bahwa Indonesia hanya mampu menaikkan skor CPI sebanyak 2 poin dari skor 32 selama satu dekade terakhir sejak 2012.
Adapun secara global, lima negara dengan Indeks Persepsi Korupsi tertinggi yakni Denmark (90), Finlandia (87), Norwegia (84), Singapura (83), dan Swiss (82). Sementara itu, lima negara dengan Indeks Persepsi Korupsi terendah yakni Somalia (12), Syria dan Sudan Selatan (13), Venezuela (14), dan Yaman (16).