Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih memiliki sekitar 9,3 juta dosis vaksin Covid-19 hingga akhir Januari 2023.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, jumlah tersebut termasuk dosis vaksin produksi dalam negeri, seperti Indovac dan Inavac.
Nadia menuturkan, sebanyak 9,3 juta dosis vaksin itu akan digunakan Kemenkes untuk keperluan pelaksanaan program vaksinasi primer hingga booster.
Dia menyebut jumlah tersebut cukup untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam negeri.
"Saat ini masih ada 9,3 jutaan, masih jauh masa expired. Laju penyuntikan juga hanya 50 ribu per hari," ujar Nadia dikutip Senin (30/1/2023).
Kemenkes telah memutuskan mulai memberikan vaksin Covid-19 booster kedua bagi masyarakat umum sejak Selasa (24/1/2023).
Baca Juga
Nadia menyampaikan, penyelenggaraan program vaksinasi booster kedua ini menjadi salah satu langkah pemerintah untuk meningkatkan imunitas tubuh masyarakat usai penghentian pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Pasalnya, penarikan kebijakan tersebut akan berpengaruh besar pada peningkatan mobilitas masyarakat Indonesia. Hal ini dapat menjadi salah satu alasan bagi seseorang untuk terinfeksi Virus Corona karena melakukan banyak interaksi dengan orang sekitar.
"Pertimbangan vaksinasi booster ini memang adalah sudah tidak ada lagi PPKM. Kita tidak punya kebijakan karantina, tidak melakukan pembatasan terhadap PPLN, jadi yang memperkuat kita adalah dengan meningkatkan imunitas," tuturnya.
Selain itu, program vaksinasi booster dosis kedua diselenggarakan agar Indonesia bebas dari risiko munculnya gelombang baru Covid-19 akibat berbagai varian baru.