Bisnis.com, JAKARTA - Ukraina mendapat banyak bantuan senjata dari sekutu, NATO dan Barat, salah satunya adalah tank berat.
Melansir Bloomberg, Kamis (26/1/2023), sejak awal invasi Rusia terhadap Ukraina pada akhir Februari 2022, sejumlah negara seperti: Polandia, Slovakia, Republik Ceko, Makedonia Utara, dan Belanda telah mengirimkan setidaknya 450 tank rancangan Soviet yang dimodernisasi terutama T-72.
Menurut situs intelijen sumber terbuka Oryx, Ukraina juga telah menyita 543 tank dari Rusia, banyak di antaranya dapat digunakan kembali.
Tank yang lebih berat dari NATO juga akan datang berikut pasokan amunisi.
Negara lain seperti Amerika Serikat (AS) berjanji akan mengirim kendaraan tempur lapis baja seperti Bradley, Jerman mengirim Marder, dan Prancis mengirim AMX-10.
Adapun, Inggris akan mengirim 14 tank tempur utama (MBT) Challenger 2 dengan klasifikasi yang mengacu pada kendaraan lapis baja terberat dan paling kuat.
Baca Juga
Ukraina menyambut baik semua tawaran pasokan tank, dan mempertahankan pasokan 14 Challenger di medan perang dengan amunisi yang digunakan.
Pada 25 Januari 2023, Jerman berjanji untuk memasok Ukraina dengan 112 tank tempur Leopard 2 selama periode yang tidak ditentukan.
Sementara, AS akan mengirim 31 unit Abrams M1, dan Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan tidak mengenyampingkan pengiriman Leclerc, MBT miliknya.
Wakil Menteri Pertahanan AS Colin Kahl menggambarkan tank Abrams yang akan dipasok AS ke Ukraina sebagai peralatan yang sangat rumit.
"Peralatan yang rumit, mahal, sulit untuk dilatih, dan bukan sistem yang paling mudah untuk dipelihara," katanya, seperti dilansir dari Bloomberg, Kamis (26/1/2023).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kendaraan tenpur lapis baja tambahan dan daya tembak akan sangat penting dalam perang untuk beberapa bulan mendatang.
Hal ini untuk mempertahankan diri dari serangan besar Rusia atau menembus garis pertahanan Rusia dan merebut kembali wilayah yang diduduki.