Bisnis.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk protes di Stockholm, Swedia yang melibatkan aksi pembakaran Al-Qur'an.
Juru bicara Guterres Stephane Dujarric menyampaikan kabar tersebut saat pengarahan pada Senin (23/1/2023).
"Sekretaris Jenderal sepenuhnya mendukung pernyataan yang dibuat oleh (Miguel) Moratinos, kepala Aliansi Peradaban, yang dengan tegas mengutuk tindakan ini," katanya, seperti dilansir dari TASS, Selasa (24/1/2023).
Dia mengatakan bahwa aksi pembakaran kitab tersebut simbol meningkatnya kebencian yang selama ini terjadi terhadap banyak agama Islam, dan lainnya.
"Pembakaran Al-Qur'an yang merupakan simbol lain dari meningkatnya kebencian yang telah kita saksikan terhadap agama Islam, Yudaisme dan lainnya. Tindakan seperti itu harus jelas dikutuk dan kami melakukannya," lanjutnya.
Perlu diketahui, Aliansi Peradaban adalah struktur di dalam PBB yang didirikan pada tahun 2005 untuk memperkuat rasa saling pengertian dan hubungan kerja sama antara negara dan orang-orang dari budaya dan agama yang berbeda.
Baca Juga
Sebelumnya diberitakan, Rasmus Paludan, seorang politikus dari partai sayap kanan Stram Kurs (Garis Keras) Denmark, membakar Al-Qur'an saat aksi protes pada Sabtu (21/1/2023) sore di luar kedutaan Turki di Stockholm, Swedia.
Aksi pembakaran Al-Qur'an yang dilakukan politisi Swedia-Denmark itu turut menyita perhatian pemerintah Indonesia.
Pemerintah Indonesia turut mengutuk keras aksi tersebut. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI menyatakan Indonesia mengutuk keras aksi pembakaran kitab suci Al-Qur'an itu.
Menurut Kemenlu, aksi pembakaran Al-Qur'an tersebut sebuah bentuk penistaan kitab suci yang telah melukai dan menodai toleransi umat beragama.