Bisnis.com, JAKARTA - Jajanan pangan mengandung nitrogen cair atau yang biasa disebut dengan chiki ngebul mulai mendapatkan sorotan dari media asing usai ditemukan beberapa kasus gangguan kesehatan akibat kudapan tersebut.
Salah satu media asing yang menyoroti kasus chiki ngebul di Indonesia tersebut adalah Channel News Asia.
"Anak-anak di Indonesia sakit setelah makan snack bernitrogen cair. Otoritas kesehatan mendesak kewaspadaan," judul artikel di Channel News Asia yang diunggah Rabu, 18 Januari 2023 itu.
Selain Channel News Asia, The Guardian juga sempat mengangkat kasus chiki Ngebul di Indonesia ini.
Pada kasus chiki ngebul, nitrogen cair yang terkandung dalam makanan tersebut dikhawatirkan dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dalam jangka waktu yang panjang.
Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mereka yang mengonsumsi makanan ringan yang mengandung nitrogen cair secara berlebihan berpotensi untuk mengalami luka bakar di bagian perut dan peradangan, luka bakar dingin, serta kerusakan pada organ dalam lainnya.
Baca Juga
Asap yang muncul dari kandungan nitrogen cair juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan jika dihirup dalam jangka waktu yang cukup lama.
Direktur Penyehatan Lingkungan Anas Ma'ruf menuturkan, kasus keracunan akibat chiki ngebul memang menjadi kasus yang baru diterima laporannya oleh Kemenkes pada 2022 lalu.
Menurutnya, setidaknya ada sembilan kasus masalah medis yang dikonfirmasi setelah anak-anak mengonsumsi kudapan tersebut.
"Dari data yang kami kumpulkan, baru terjadi pada 2022. Kami cek lagi data kami dari 2021, 2020, dan 2019, tidak ada laporan tentang itu," terang Anas seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (18/1/2023).
Melansir dari media asal Negeri Jiran, The Stars, kasus kesehatan akibat chiki ngebul pertama kali ditemukan di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Juli 2022, di mana seorang anak mengalami luka bakar akibat pembekuan pada kulit karena nitrogen cair yang terkandung dalam jajan tersebut.
Adapun, beberapa kasus lainnya ditemukan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat pada November 2022.
Otoritas kesehatan setempat mengatakan, terdapat tujuh orang pasien yang mengalami gangguan kesehatan seperti mual, muntah, pusing, hingga sakit perut usai mengonsumsi jajanan chiki ngebul.
Sejumlah laporan tersebut akhirnya membuat Kemenkes memutuskan untuk menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor KL.02.02/C/90/2023 tentang Pengawasan terhadap Penggunaan Nitrogen Cair pada Produk Pangan Saji.
SE memberikan instruksi khusu pada pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat untuk meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan nitrogen cair pada berbagai produk pangan yang di jual di pasaran.
Dinkes juga diminta untuk dapat mengedukasi anak-anak, orang tua, hingga penjual makanan tentang dampak yang dapat disebabkan oleh chiki ngebul.
Sementara itu, restoran yang memperjualbelikan kudapan dengan kandungan nitrogen cair diwajibkan untuk menginfokan kepada pelanggan bahwa mereka menyajikan makanan dengan kandungan bahan kimia. Sedangkan pedagang kaki lima serta asongan, dilarang untuk menjual jenis jajanan tersebut.