Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ganjar Pranowo Sepakat Tonjolkan Kota Ala Jokowi: Ide Baik, Tapi Tidak Mudah

Ganjar Pranowo sepakat dengan gagasan Presiden Jokowi yang mendorong agar semua kepala daerah membuat kota mempunyai nama ciri khas sesuai potensinya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023)./Antara
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berbicara dalam Rapat Koordinasi Nasional Kepala Daerah dan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Se-Indonesia Tahun 2023, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1/2023)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepakat dengan gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mendorong agar semua kepala daerah mampu membuat kota yang dipimpin mempunyai nama ciri khas sesuai potensi di daerahnya.

Ganjar mengaku bahwa semua kepala daerah tentunya memang menginginkan setiap kota dapat menonjolkan keunggulan produknya, sehingga dapat berbeda dengan potensi di daerah lain.

“Iya memang, itu ide yang baik tetapi memang tidak mudah memang. Tentu, bagus dan idealnya [kota-kota] di Indonesia bisa seperti itu, tetapi saat ini potensi itu lebih bisa di dorong di desa-desa sebenarnya, yaitu satu desa dengan satu produk,” ujarnya kepada Bisnis saat ditemui di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).

Namun, dia menegaskan bahwa bukan hal mustahil untuk merealisasikan gagasan tersebut, asalkan ada kerja sama yang intens antara Pemerintah pusat dan pemerintah daerah (pemda) untuk merealisasikannya.

“Namun, sekali lagi dengan yang disampaikan Presiden memang benar. Seperti yang dicontohkan yaitu Jepara itu produsen mebel, tetapi seharusnya juga bisa membuat pertunjukkan terkait mebel atau Solo yang dikenal sebagai kota industri kreatif sehingga memang penting untuk setiap kota punya spesialisasi produk atau hal yang diunggulkan,” pungkas Ganjar.

Sebelumnya, Jokowi berharap agar semua kota di Indonesia dapat memiliki nama dengan ciri khas sesuai potensi di daerahnya. Maksudnya, dirinya ingin setiap kota dapat menonjolkan keunggulan produk atau jasa yang dimiliki.

"Jangan semua kota sama semuanya, namanya memiliki brand yang hampir mirip-mirip, ada beriman, ada beriber, dan ber-apa lagi, Berseri, ber ber ber semuanya. Buatlah brand kota sesuai dengan potensi dan keunggulan kita masing-masing," ujarnya di Rakornas Kepala Daerah dan FKPD seluruh Indonesia di SICC, Bogor, Selasa (17/1/2023).

Lebih lanjut, Kepala Negara mencontohkan bahwa apabila di daerah tersebut memiliki produksi pisang yang melimpah, maka kota itu bisa dijuluki sebagai Kota Pisang.

"Pisang misalnya kota pisang, kenapa tidak? Kota ikan kenapa tidak? Kota musik kenapa tidak? Kota mebel kenapa tidak? tetapi konsisten, kalau sudah kota pisang, pisangnya harus lebih banyak di kota itu, sehingga brand kota akan kelihatan," tuturnya.

Tidak hanya itu, orang nomor satu di Indonesia ini kembali mengambil contoh dari Negara lain, kali ini pada kota Davao di Filipina. Menurutnya, di Davao, masyarakat akan mengingatnya sebagai kota pisang lantaran banyaknya pisang yang dijual.

"Coba kita lihat di Davao Filipina itu kota pisang, di semua tempat adanya pisang, industrinya pisang, tarian pisang, semuanya pisang sehingga orang yang berfikir Davao, akan teringat pisang," katanya.

Selain itu, Jokowi juga melanjutkan dengan contoh lain yaitu Kota High Point di Amerika Serikat yang setiap tahun mengadakan pameran mebel terbesar di dunia, di mana di sudut kota daerah California Utara itu hanya terdapat mebel.

“Seharusnya, Jepara bisa meniru itu. Kenapa Jepara tidak melakukan hal yang sama? membranding kotanya tapi konsisten membangun semua potensi yang ada di kota itu," imbuhnya.

Berlanjut, dia mengatakan bahwa tedapat pasar ikan bernama Tsukiji di Jepang yang terkenal, di mana Presiden RI Ke-7 ini pun mempertanyakan mengapa Ambon tidak memperkuat branding menjadi kota Ikan seperti di Tsukiji.

"Ikan kita memiliki kekuatan, kalau di Jepang ada Tsukiji fish market terkenal, kenapa di Ambon gak menyiapkan branding ini? sehingga perlu masterplan, siapkan," ucapnya.

Selanjutnya, dia mencontohkan kota lainnya, kali ini di Minneapolis yang dikenal dengan kota golf. Menurutnya, kota di Indonesia sebenarnya banyak yang meniru seperti itu, bahkan hanya dengan modal mencari rumput.

"Di Minneapolis satu kota hanya bisa hidup dari lapangan golf, ada 37 lapangan golf, orang ke situ hanya golf, kenapa di kita tidak ada yang berani memulai ini, murah modalnya cari rumput aja, pasang rumput, kita harus mulai berpikir ke arah itu jangan semua sama," tandas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper