Bisnis.com, JAKARTA — Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi berperan besar dalam menyukseskan kerja diplomasi terutama KBRI Astana di Kazakhstan.
Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan Fadjroel Rachman mengatakan bahwa diplomasi digital pada era sekarang ini sangat penting dengan memanfaatkan internet. Menurutnya, diplomasi yang dilakukan secara virtual merupakan sebuah keniscayaan.
“Kita harus menafsir era digital sebagai peluang, bukan sebagai beban. Oleh karena itu, digital diplomasi adalah keniscayaan di tengah masifnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi,” ujarnya dalam keterangan pers KBRI Astana, Sabtu (14/1/2023).
Dengan adanya diplomasi digital tersebut, Kementerian Luar Negeri secara rutin menganugerahkan Social Media Awards (SMA) bagi Perwakilan RI di luar negeri sebagai apresiasi atas upaya Perwakilan dan Kepala Perwakilan dalam diseminasi informasi kepada publik, khususnya di negara akreditasi melalui platform media sosial.
Penilaian SMA dilakukan oleh lembaga independen yang berpengalaman dalam melakukan penilaian dan pengembangan media sosial pemerintahan. Pada tahun ini, SMA diberikan untuk tiga kategori utama, yaitu Best Performance Mission, Digital Head of Mission, dan Best Growth Mission.
Kategori Best Performance Mission merupakan penggabungan nilai dari tiga kategori penilaian di tahun 2022 (Most Active Mission, Most Engaging Mission, and Best Use of Visuals), yang dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu kelompok Perwakilan Rawan dan/atau Perwakilan Berbahaya (PRPB), kelompok perwakilan berpenduduk hingga 40 juta, dan kelompok perwakilan berpenduduk di atas 40 juta.
Kategori Digital Head of Mission diberikan kepada Kepala Perwakilan RI yang memanfaatkan media digital untuk menyebarkan capaian diplomasi dan kebijakan luar negeri, yang dibagi ke dalam kelompok PRPB dan non-PRPB. Untuk kategori Best Growth Mission dianugerahkan kepada Perwakilan RI yang pertumbuhannya paling pesat dalam pemanfaatan teknologi digital dalam menyampaikan capaian diplomasi.
Fadjroel Rachman sebagai Duta Besar RI untuk Kazakhstan dan Tajikistan kembali mendapatkan penghargaan rangking II sebagai Kepala Perwakilan/Head of Mission untuk kategori perwakilan umum. Sedangkan KBRI Astana berada di posisi ke-9 sebagai "Best Performance Mission" kluster penduduk hingga 40 Juta Jiwa.
Penghargaan ini diumumkan pada kegiatan Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri (PPTM) 2023 di Jakarta, Rabu, (11/1/2023). Dubes Fadjroel menerima penghargaan tersebut dua kali berturut-turut berada di posisi dua pada 2022 dan 2023.
“Prestasi ini adalah prestasi bersama seluruh Tim KBRI Astana. Insyaallah di masa depan kita akan mencapai prestasi yang lebih baik”, ujarnya.
Sebelumnya, Fadjroel menjelaskan bahwa program diplomasi KBRI Astana tahun ini akan dikaitkan dengan perayaan hubungan 30 tahun diplomatik antara Indonesia dan Kazakhstan.
“Visi KBRI Astana di momen 30 tahun hubungan diplomatik ini adalah memajukan pelayanan, inovasi, dan kolaborasi”, ujarnya.
Peringatan 30 Tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Kazakhstan juga akan dirayakan dengan penandatangan beberapa MoU, antara lain Ibu Kota Nusantara dan Ibu Kota Astana; Kemenpora RI dan Kementerian Olahraga dan Kebudayaan Kazakhstan; Kadin dan Atameken, serta Agreement On The Promotion and Protection of Investments; dan Free Trade Agreement Indonesia-Eurasian Economic Union (EUEA).