Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkapkan pernyataan resmi kepada Presiden Kazakhstan dan Presiden Azerbaijan terkait kecelakaan pesawat Azerbaijan Airlines yang terjadi pada 25 Desember 2024 lalu.
Mengutip keterangan resmi Presiden Rusia, Senin (30/12/2024) Putin memberikan keterangan resminya kepada kedua presiden lewat percakapan teleponnya.
Dalam percakapan telepon dengan Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev, kedua pemimpin saling bertukar belasungkawa terkait dengan jatuhnya pesawat, menimbang pesawat tersebut membawa warga negara Rusia dan Kazakhstan, di antara penumpang lainnya.
Adapun, komisi pemerintah Kazakhstan yang menyelidiki rincian kecelakaan tersebut akan melibatkan ahli dari Rusia, Azerbaijan, dan Brasil untuk membaca perekam penerbangan yang ditemukan di lokasi kecelakaan.
“Pekerjaan ini di dalam wilayah Kazakhstan akan dilakukan secara objektif dan transparan,” tulis keterangan tersebut.
Kedua negara juga berkomitmen untuk terus berkomunikasi terkait insiden pesawat tersebut, dan hal-hal lainnya untuk memperkuat kerja sama.
Baca Juga
“Pemimpin kedua negara akan terus berkomunikasi mengenai hal-hal yang terkait dengan investigasi keadaan insiden tragis yang melibatkan pesawat Azerbaijan dan isu-isu penting dalam meningkatkan kerja sama Rusia-Kazakhstan,” jelas pernyataan tersebut.
Pesan Putin untuk Presiden Azerbaijan
Untuk Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev, Putin menyampaikan permintaan maafnya lantaran insiden tersebut terjadi di wilayah udara Rusia.
“Sekali lagi menyampaikan belasungkawa yang mendalam dan tulus kepada keluarga korban dan berharap agar para korban yang terluka segera pulih,” tulis pernyataan tersebut.
Dalam percakapan tersebut, disampaikan bahwa pesawat penumpang Azerbaijan tersebut terbang sesuai jadwal dan berulang kali mencoba mendarat di Bandara Grozny.
Pada saat itu, pesawat tempur tak berawak Ukraina menyerang Grozny, Mozdok, dan Vladikavkaz, dan sistem pertahanan udara Rusia menangkis serangan tersebut.
Komite Investigasi Rusia memulai kasus kriminal berdasarkan Pasal 263 KUHP, yakni mengenai pelanggaran peraturan keselamatan lalu lintas dan pengoperasian sistem transportasi udara.
“Penyelidikan awal sedang dilakukan, dengan pihak berwenang menanyai para ahli sipil dan militer,” terangnya.
Kini, dua pejabat dari Kejaksaan Agung Azerbaijan tengah berada di Grozny. Mereka bekerja sama dengan perwakilan dari Kejaksaan Agung dan Komite Investigasi Federasi Rusia.
Dinas-dinas terkait dari Rusia, Azerbaijan, dan Kazakhstan bekerja sama dengan di lokasi jatuhnya pesawat di dekat kota Aktau.