Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rishi Sunak dan Fumio Kishida Siap Tantadangani Perjanjian Pertahanan Inggris-Jepang

Rishi Sunak dijadwalkan menyambut kedatangan Kishida di Menara London pada hari ini, Rabu (11/1/2023) untuk menandatangani perjanjian tersebut.
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam konferensi pers di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022)./Bisnis-Wibi Pangestu Pratama
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak dalam konferensi pers di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali pada Rabu (16/11/2022)./Bisnis-Wibi Pangestu Pratama

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak akan menandatangani perjanjian pertahanan dengan PM Jepang Fumio Kishida untuk mempercepat kerja sama dan keamanan antar dua negara.

Rishi Sunak dijadwalkan menyambut kedatangan Kishida di Menara London pada hari ini, Rabu (11/1/2023) untuk menandatangani perjanjian tersebut.

Dilansir dari Bloomberg, Pemerintah Inggris mengungkapkan bersama perjanjian tersebut Inggris dan Jepang akan mengizinkan pertukaran pasukan militer kedua negara dan melakukan latihan militer.

Inggris menjadi negara Eropa pertama yang memiliki perjanjian militer dengan Jepang, yang juga memiliki kesepakatan serupa dengan Australia.

Perjanjian akses militer ini juga akan membantu memperdalam hubungan Inggris dengan Indo-Pasifik. Pemerintah Sunak sedang dalam proses memperbarui pendekatannya terhadap keamanan, pertahanan, dan kebijakan luar negeri, yang terakhir kali direvisi pada tahun 2021, dengan keberpihakan ke kawasan itu.

“Perjanjian ini sangat berarti bagi kedua kegara, karena semakin memperkuat komitmen Inggris terhadap Indo-Pasifik. Bersama kita meningkatkan keamanan ekonomi, mempercepat kerja sama pertahanan kita, dan mendorong inovasi yang menciptakan lapangan kerja berketerampilan tinggi," jelas Sunak.

Pernyataan itu muncul beberapa minggu setelah Inggris dan Italia sepakat untuk menggabungkan rencana pesawat tempur generasi mendatang dengan proyek serupa di Jepang, dalam upaya untuk membawa pesawat tempur baru ke dalam layanan pada tahun 2035.

Kabinet Jepang baru-baru ini menyetujui kenaikan belanja pertahanan terbesar negara itu sejak akhir Perang Dunia II. Hal ini memperbarui kebijakan keamanan nasionalnya dan menggambarkan China sebagai ancaman strategis yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Selama beberapa dekade terakhir, Jepang menjadi negara cinta damai, tetapi invasi Rusia ke Ukraina memicu pergeseran arah militer dan penilaian ulang apakah Jepang dapat mempertahankan diri dari ancaman saat ini dan masa depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper