Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anies Bicara Reformasi Indonesia di Singapura

Anies Baswedan berbicara mengenai reformasi di Indonesia dalam Regional Outlook Forum 2023 di Singapura.
Bakal calon presiden (capres) dari Partai NasDem Anies Baswedan berbicara mengenai reformasi di Indonesia dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura./Instagram @aniesbaswedan
Bakal calon presiden (capres) dari Partai NasDem Anies Baswedan berbicara mengenai reformasi di Indonesia dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura./Instagram @aniesbaswedan

Bisnis.com, JAKARTA - Bakal calon presiden (capres) dari Partai NasDem Anies Baswedan berbicara mengenai reformasi di Indonesia dalam Panel Discussion of ISEAS Yusof Ishak – Regional Outlook Forum 2023 di Singapura.

Anies berbicara di forum itu bersama Yenny Wahid. Dia pun membagikan momen itu di media sosialnya.

"Senang bisa kembali berdiskusi dan berbagi pendapat di forum ini. Berbagi panel dan berdiskusi dengan teman-teman lintas negara terkait outlook politik negara-negara di Asia Tenggara. Kali ini, kami diundang untuk membicarakan Reformasi di Indonesia," tulis Anies di media sosial, Rabu (11/1/2023).

Dia menjelaskan, pada tahun ini diperingati 25 tahun gerakan Reformasi 1998. Anies mengingatkan, momen itu menandai berakhirnya rezim otoriter Orde Baru Soeharto dan memulai era demokrasi baru di Indonesia.

Anies mengatakan, ada banyak agenda reformasi yang masih harus dilanjutkan.

"Momen ini memantik ingatan kita pada enam agenda reformasi, di antaranya amandemen UUD 1945 yang menerapkan pembatasan masa jabatan pemimpin negara, otonomi daerah seluas-luasnya, dan penegakkan supremasi hukum," ujarnya.

Dia pun berpendapat, mengingatkan situasi saat ini, diskusi terkait reformasi saat diperlukan. Dengan begitu, lanjutnya, banyak yang dapat diperbaiki.

"Dengan segala pandangan politik yang ada saat ini, perlu dilakukan upaya dan diskusi mengenai bagaimana cara kita mengenal, memahami, dan memperbaiki hal yang menjadi isu-isu persatuan di negara," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper