Bisnis.com, JAKARTA - Penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk diterbangkan ke Jakarta diwarnai kerusuhan di Bandara Sentani. Dikabarkan satu orang simpatisan Lukas tewas dalam kerusuhan ini.
"Seorang pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe tewas dalam kerusuhan yang terjadi di Bandara Sentani, Jayapura, Papua, saat aparat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Selasa (10/1), hendak menerbangkan tersangka gratifikasi Rp1 miliar itu ke Jakarta. Empat orang dari sekelompok massa yang membawa senjata tajam terkena peluru aparat, di mana salah seorang di antaranya meninggal dunia," dikutip dari Antara, Rabu (10/1/2022).
Sebelumnya, sebanyak empat orang terkena peluru nyasar saat aparat keamanan membubarkan paksa sekelompok massa di depan pintu masuk Bandar Udara Sentani, Kabupaten Jayapura, setelah penangkapan tersangka korupsi Lukas Enembe oleh KPK.
Kepala Kepolisian Resor Jayapura Ajun Komisaris Besar Polisi Fredrickus Maclaromboen di Sentani, Jayapura, Selasa, mengatakan keempat korban peluru nyasar itu mengalami luka-luka di bagian paha dan saat ini sudah mendapat perawatan medis di rumah sakit setempat.
Menurut Kapolres, dari empat orang korban tersebut, tiga orang di antaranya merupakan kelompok massa yang melalukan perlawanan terhadap aparat keamanan di depan pintu masuk Bandar Udara Sentani. Sementara itu, satu korban lainnya merupakan warga yang sedang berada dalam sebuah toko di sekitar jalan pintu masuk ke Bandar Udara Sentani.
"Saat ini tiga korban dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Yowari, sementara satu korban yang terkena peluru nyasar di dalam toko mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara," katanya.
Baca Juga
Kapolres mengimbau seluruh masyarakat Kabupaten Jayapura, khususnya Kota Sentani dan sekitarnya, agar tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi dengan berita bohong terkait penangkapan Lukas Enembe.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena kami sebagai aparat keamanan menjamin keselamatan sehingga jika tidak ada hal yang penting untuk dikerjakan tidak usah keluar rumah terlalu lama," ujar Kapolres.