Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Teruji di Ukraina, Tetangga Indonesia Ini Beli Sistem Roket HIMARS AS

Australia telah mengambil tawaran dari Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
HIMARS atau MLRS adalah sistem roket peluncuran berganda berteknologi tinggi yang dipasang di roda, memberikannya lebih banyak kelincahan dan kemampuan manuver di medan perang./wikipedia
HIMARS atau MLRS adalah sistem roket peluncuran berganda berteknologi tinggi yang dipasang di roda, memberikannya lebih banyak kelincahan dan kemampuan manuver di medan perang./wikipedia

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Australia telah mengambil tawaran dari Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan sistem roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS). 

Adapun roket jarak jauh tersebut sama dengan yang digunakan Ukraina di medan perang, telah teruji kuat untuk melawan serangan Rusia.

Pemerintah Australia mengatakan bahwa HIMARS akan mencegah serangan, tetapi juga dapat dipindahkan dengan pesawat untuk ditempatkan di seluruh dunia.

Menteri Industri Pertahanan Australia, Pat Conroy menyatakan bahwa efektivitas sistem HIMARS tentu saja mempengaruhi keputusan pemerintah.

“Efektivitas sistem HIMARS dalam konflik Ukraina tentu mempengaruhi keputusan pemerintah,” kata Conroy, seperti dilansir dari CNA, Kamis (5/1/2023).

Conroy menegaskan bahwa pemerintah bertindak cepat untuk memerintahkan rudal mengamankan tempatnya dalam antrean, mengingat peningkatan besar-besaran dalam permintaan global untuk HIMARS.

Pemerintah Australia berharap negaranya dapat mengerahkan HIMARS yang mencakup peluncur, rudal, dan roket pelatihan pada 2026 hingga 2027.

Menteri menolak memberikan harga untuk sistem tersebut, hanya mengatakan bahwa Australia akan menghabiskan A$1 miliar hingga A$2 miliar (US$680 juta hingga US$1,4 miliar) untuk HIMARS dan senjata yang dikontrak secara terpisah, Naval Strike Missile buatan Norwegia, lalu Kongsberg akan melengkapi kapal perusak dan fregatnya mulai tahun 2024.

"HIMARS akan memperluas jangkauan serangan tentara Australia dari 30 km menjadi 300 km, dan akhirnya menjadi 500 km dengan rudal serangan presisi masa depan," lanjut Conroy.

Lebih lanjut, Conroy mengungkap bahwa kemudahan HIMARS untuk dipindahkan ke manapun di dunia, menjadikannya sebagai aset yang sangat mendasar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper