Bisnis.com, JAKARTA - Militer Suriah mengatakan bahwa rudal Israel yang menghantam Bandara Internasional Damaskus telah membuat bandara itu tidak berfungsi, setelah akhirnya kini dibuka kembali.
Serangan rudal Israel di Bandara Internasional Damaskus sebelumnya telah menewaskan sedikitnya 2 tentara Suriah.
Serangkaian rudal yang diluncurkan dari udara datang dari arah Danau Tiberias di Israel sekitar pukul 02.00 waktu setempat pada Senin (2/1/2023) atau (23.00 GMT Minggu).
Kantor berita setempat, SANA mengabarkan bahwa rudal tersebut menargetkan Bandara Internasional Damaskus dan sekitarnya.
Serangan itu mengakibatkan kematian 2 tentara, melukai 2 orang lainnya, beberapa kerugian material dan membuat bandara sempat tidak berfungsi, seperti dilansir dari Aljazeera, Senin (2/1/2023).
Kemudian, SANA mengumumkan bahwa Kementerian Transportasi Suriah telah membuka kembali bandara tersebut pada pukul 9 pagi waktu setempat.
Adapun Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM), sebuah kelompok pemantau di Inggris melaporkan bahwa serangan Israel menghantam bandara serta depot senjata yang dekat dengan fasilitas di Selatan Damaskus. Sedikitnya 4 orang tewas dalam serangan itu.
Insiden tersebut menandai untuk kedua kalinya Bandara Internasional Damaskus tidak beroperasi dalam waktu kurang dari setahun.
Israel juga menyerang Bandara Suriah lainnya termasuk serangan pada bulan September di bandara Internasional di kota Aleppo, kota terbesar dan pernah menjadi pusat komersial Suriah, yang juga menghentikan layanan selama berhari-hari.
Perlu diketahui, Israel telah melakukan ratusan serangan terhadap Suriah dalam beberapa tahun terakhir, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.