Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Baru Jakarta Selamat dari Cuaca Ekstrem, Ini Dia 'Pawang Hujan' BMKG

Pada pergantian tahun 2022 ke 2023 tidak terjadi hujan deras di DKI Jakarta dan sekitarnya, meski wilayah tersebut dalam situasi cuaca ekstrem.
Suasana pesta kembang api pergantian Tahun Baru 2019 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (31/12/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan
Suasana pesta kembang api pergantian Tahun Baru 2019 di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (31/12/2018)./Bisnis-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Malam Tahun Baru 2023 di DKI Jakarta dan sekitarnya ditutup tanpa hujan deras meskipun sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan wilayah Jabodetabek tengah berada dalam situasi cuaca ekstrem

Sejak menjelang tutup tahun 2022 hingga pukul 00.00 WIB 1 Januari 2023 kembang api semarak menghiasi langit Ibu Kota. 

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa pencegahan hujan di Jabodetabek dilakukan dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). 

Sedikitnya 30 ton NaCl atau garam disemai menggunakan dua pesawat yaitu Pesawat Cassa 212 dan CN 295 dari Skadron Udara 4 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang

"Alhamdulillah, operasi TMC yang digelar untuk mengantisipasi cuaca ekstrem di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat berjalan sesuai rencana dan bisa dikatakan berhasil, sehingga tidak terjadi hujan ekstrem di wilayah Jabodetabek pada tanggal 30 Desember yang lalu, karena berhasil dikurangi intensitasnya," ujar Dwikorita di Jakarta, Sabtu (31/12/2022), mengutip Antara.

Adapun Operasi TMC itu merupakan hasil kolaborasi BMKG bersama BRIN, BNPB, TNI Angkatan Udara, Pemprov DKI dan Jabar, serta Kementerian Perhubungan tersebut mulai dilakukan sejak 29 Desember 2022.

Dwikorita mengatakan puluhan ton garam itu ditabur di langit wilayah Perairan Selat Sunda, berdekatan dengan Gunung Krakatau dengan ketinggian 10.000 kaki.

Awan-awan yang membawa hujan, kata dia, dihalangi agar tidak turun di wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. "Garam-garam disebar dengan teknik penyebaran yang dilakukan secara manual pada koordinat yang telah ditentukan. Dengan begitu, hujan diturunkan di wilayah laut sehingga tidak sempat masuk daratan," tuturnya.

Saat ini, lanjut dia, operasi TMC sedang diupayakan dilakukan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dwikorita menyampaikan, sejak 21 Desember BMKG telah merilis adanya potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam sepekan hingga tanggal 1 Januari 2023 di wilayah Jabodetabek.

Selain Jabodetabek, daerah yang perlu diwaspadai terjadi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat adalah Banten bagian barat dan selatan, Jawa Barat bagian tengah dan utara, Jawa Tengah bagian utara, Jawa Timur bagian utara, Bali, NTB, dan NTT.

Dwikorita mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun siaga dan waspada terhadap cuaca ekstrem dengan terus memonitor perkembangan cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG melalui berbagai media dan kanal resmi BMKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper