Bisnis.com, SOLO - Belum selesai masalah China dan Taiwan, Asia kembali terancam perang besar. Bahkan, perang yang terjadi bisa bawa-bawa nuklir.
Dua negara sahabat Indonesia, India dan Pakistan, dikabarkan kembali bersitegang. Kedua negara tersebut bahkan saling mengancam akan menembakkan nuklir.
Ketegangan bermula ketika Menteri Luar Negeri India S. Jaishankar mengatakan jika Pakistan tak ubahnya seperti teroris.
Tentu saja, pihak Pakistan tidak terima dengan pernyataan pedas yang dilontarkan oleh Jaishankar tersebut.
Apalagi komentar diberikan saat Menlu India tersebut berada di forum Keamanan PBB yang notabene adalah forum besar.
Sebagai respons atas komentar S. Jaishankar, Menlu Pakistan juga melontarkan kalimat yang tak kalah panas.
Menteri Luar Negeri Pakistan Bilawal Bhutto Zardari kemudian berbalik menyebut Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi sebagai pembunuh.
Sebab bagi Pakistan, Modi kerap menjadi sosok yang bertangung jawab atas pembunuhan dan persekusi warga muslim di India.
"Saya ingin bahwa Osama bin Laden memang sudah mati, tetapi tukang jagal Gujarat masih hidup dan dia adalah Perdana Menteri India," kata Bhutto dikutip India Today.
Lebih lanjut, pemimpin Partai Rakyat Pakistan Shazia Marri memberikan peringatan kepada India jika Pakistan memiliki bom nuklir.
Jika mereka mau, negara muslim tersebut bisa menembakkan nuklir mereka ke arah India sewakti-saktu.
"India tidak boleh lupa bahwa Pakistan memiliki bom atom. Status nuklir kita tidak dimaksudkan untuk berdiam diri. Kami tidak akan mundur jika diperlukan," paparnya.
India Tak Takut
Setelah seorang pemimpin partai yang berkuasa di Pakistan mengancam India dengan perang nuklir, Menteri Persatuan Negara Urusan Luar Negeri V. Muraleedharan kembali mengirim pesan bernada kontrontasi.
Ia mengatakan bahwa India memiliki kapasitas untuk menghadapi semua ancaman tersebut.
“India memiliki kapasitas untuk menghadapi semua ancaman ini. India bukanlah bangsa yang akan mundur dari ancaman siapa pun. India memiliki kapasitas untuk menghadapi semua ancaman ini. Tidak ada yang meragukan hal itu,” katanya.