Bisnis.com, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Maman Abdurrahman mengatakan pihaknya tak akan ambil pusing meski elektabilitas ketua umumnya, Airlangga Hartarto, masih rendah.
Maman mengatakan Golkar masih konsisten mengusung Airlangga untuk jadi calon presiden. Dia pun mengakui jika beberapa hasil survei menunjukkan elektabilitas Airlangga masih kecil.
Meski begitu, Maman menegaskan ada dua aspek yang menentukan dalam mengusung sebuah capres, yaitu aspek formal dan non-formal.
“Aspek formal itu dukungan partai bahwa presidential threshold 20 persen. Saya pikir pegangan kita di situ dulu. Syarat non-formalnya apa? Ini yang tadi disebut, elektabilitas, survei-survei ini,” jelas Maman saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
Oleh sebab itu, lanjutnya, hasil-hasil survei bukan jadi rujukan satu-satunya Golkar dalam menentukan capres. Sebaliknya, dia berpendapat percuma bagi seorang tokoh jika punya elektabilitas tinggi tapi tak punya tiket dari partai politik.
“Untuk maju sebagai calon presiden kan harus punya tiket. Kami dari Partai Golkar sudah punya tiket kurang lebih berapa belas persen [14,78 persen], tinggal nanti kita cari dukungan partai lain,” ungkap ketua DPD Golkar Kalimantan Barat itu.
Baca Juga
Bahkan, Maman mengatakan mengaku tak khawatir meski elektabilitas nama-nama capres potensial lainnya seperti Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto jauh lebih tinggi dari Airlangga.
“Jadi sekarang mau bilang nanti Mas Ganjar surveinya 100 persen pun, Mas Anies surveinya 1000 persen, Pak Prabowo surveinya 500 persen, tapi kalo enggak ada dukungan partai? Jadi bagi saya pegangannya di situ saja, aspek formalnya saja,” jelas anggota Komisi VII DPR.
Sebagai informasi, Airlangga hanya memperoleh suara 2,6 persen dalam survei Poltracking Indonesia pada Desember 2022. Bahkan, hasil yang lebih rendah ditunjukkan survei Charta Politika pada Desember 2022, yang mana Airlangga hanya mendapatkan 0,7 persen suara.