Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Setelah China vs Taiwan, AS Diduga Dalangi Konflik Jepang vs Korut

Akan muncul konflik baru di Asia selain China vs Taiwan. Konflik tersebut melibatkan dua negara Asia Timur.
Presiden AS, Joe Biden
Presiden AS, Joe Biden

Bisnis.com, SOLO - Perang besar lanjutan kemungkinan akan terjadi di Asia. Ini akan menjadi konflik antarnegara terbesar ketiga setelah Rusia vs Ukraina dan China vs Taiwan.

Ya, ada tiga konflik besar yang mengancam perdamaian dunia belakangan ini.

Pertama jelas konflik yang melibatkan Rusia dengan Ukraina. Kremlin melakukan invasi ke Kyiv dan beberapa wilayah penting Ukraina sejak Februasi 2022 lalu.

Konflik ini menyebabkan ketidakseimbangan perekonomian dunia dan hampir membuat beberapa negara, termasuk Indonesia, masuk ke dalam jurang resesi.

Sebelum Rusia vs Ukraina, konflik antarnegara yang lebih lama sudah terjadi di Asia. Dua negara yang berkonflik adalah Taiwan dan China.

China menganggap Taiwan masih menjadi bagian dari wilayahnya, namun Taiwan coba melepaskan diri dengan bantuan dan dukungan dari Amerika Serikat.

Belum selesai dua konflik tersebut, konflik baru muncul dari dua negara di Asia Timur. Laporan dari The Olympian menyebut jika Korea Utara dan Jepang yang saat ini tengah berada dalam hubungan yang relatif panas.

Korea Utara pada Selasa, 20 Desember 2022 waktu setempat telah mengancam untuk mengambil "langkah militer yang berani dan tegas" terhadap Jepang,

Ancaman ini sebagai upaya mengecam penerapan strategi keamanan nasional Tokyo yang berusaha mengubah negara itu menjadi kekuatan militer yang agresif.

Pernyataan Korut muncul empat hari setelah Jepang mengumumkan strategi keamanan yang mencerminkan tekadnya untuk memiliki kemampuan "serangan balasan" terhadap China dan Korea Utara.

“Upaya bodoh Jepang untuk memuaskan keserakahannya yang berhati hitam, membangun kemampuan invasi militernya dengan dalih pelaksanaan hak membela diri yang sah, tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi,” kata seorang juru bicara kementerian yang tidak disebutkan namanya dalam sebuah pernyataan.

Lagi-lagi pengaruh AS

Pernyataan tersebut juga menuduh Amerika Serikat mendukung dan mempromosikan ambisi militer Jepang dan merusak perdamaian regional.

Disebutkan bahwa tindakan AS seperti itu memaksa Korea Utara untuk bekerja keras menyelesaikan rencananya untuk mengembangkan senjata strategis baru guna menggagalkan upaya musuh untuk menyerang Korea Utara.

Apabila konflik Jepang dan Korea Selatan ini berlanjut. Maka ini akan menjadi kali kedua AS picu perang besar di kawasan Asia.

Sebab konflik yang terjadi antara China dan Taiwan juga diakibatkan dari campur tangan negara adikuasa tersebut.

Indonesia akan menjadi negara yang dibuat mumet dengan konflik yang terjadi. Apalagi sejauh ini, hubungan Indonesia dengan China, Taiwan, Korea Utara, Jepang, bahkan AS terhitung baik-baik saja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper