Bisnis.com, JAKARTA- Seorang ibu kehilangan 4 anggota keluarga akibat tanah longsor di Batang, Kali, Malaysia, pada Jumat (16/12/2022).
Ibu bernama Beh Su Lee tidak bisa menahan duka saat mengambil jenazah keluarganya di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB).
Pada saat meninggalkan unit forensik rumah sakit, Beh Su Lee hampir tidak bisa berjalan dan nyaris pingsan karena tak kuasa menahan rasa sedih, dan harus dibopong oleh anggota keluarga lainnya untuk sampai ke mobiln.
Su Lee (59) telah putus asa, karena kehilangan putrinya (35), menantu laki-lakinya (34) dan 2 orang cucu, laki-laki (6) dan perempuan (1) usai tanah longsor menimpa keluarganya.
"Kemarin, saya mengidentifikasi tiga jenazah. Hari ini, saya mengidentifikasi satu lagi," kata Su Lee pada Minggu (18/12/2022) sebelum meninggalkan rumah sakit.
Sebelum Su Lee meninggalkan rumah sakit, terlihat mobil jenazah yang mengangkut peti mati anggota keluarganya beranjak meninggalkan tempat itu.
Baca Juga
Sementara itu, akibat bencana tanah longsor tersebut, dari 94 orang yang tertimbun, 24 orang dipastikan telah tewas, sedangkan 9 lainnya masih hilang.
Tragedi tanah longsor tersebut tidak hanya merenggut nyawa manusia, tetapi juga hewan yang berada di sekitar, seperti dilansir dari CNA, Senin (19/12/2022).
Pemilik anjing bernama Sherlock, Toni Wong (40) kehilangan anjingnya usai tragedi tanah longsor di Malaysia pada Jumat (16/12/2022).
"Saya tahu bahwa pada saat genting ini, ketika semua orang berpikir bahwa menyelamatkan nyawa dan mencari mayat, apakah mereka hidup atau mati, lebih penting, tetapi anjing saya adalah keluarga saya juga," kata Wong.
Melansir dari Bernama, Wong mengatakan bahwa dirinya dan teman-temannya, Katherine Poh (36) dan Eric Ng (66), melakukan check-in di lokasi perkemahan pada Rabu (14/12/2022).
Ketiganya membawa anjing mereka saat check-in, termasuk Sherlock dan dua lainnya bernama Benji dan Bernice.
"Itu semua waktu yang baik dan indah yang kami miliki bersama pada perjalanan berkemah pertama kami di sana sampai insiden mengerikan itu terjadi pada hari Jumat," katanya.
Wong menceritakan bahwa saat bencana itu terjadi dirinya tertimbun dan dibantu oleh pekemah lain yang menariknya keluar.
"Ketika itu terjadi, saya tertimbun. Untungnya, pekemah tetangga datang membantu dan menarik kami keluar. Saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada mereka bahwa kami akhirnya berhasil melarikan diri dari tenda yang hancur," lanjutnya.