Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bio Farma Pastikan Stok Vaksin Indovac Aman Jelang Nataru 2023

Stok vaksin Indovac jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 telah dipastikan aman.
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Petugas menyuntikkan vaksin pada Peluncuran dan Penyuntikan Perdana Vaksin IndoVac di kantor Bio Farma, Bandung, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyebutkan bahwa stok vaksin Indovac jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023 telah dipastikan aman.

Honesti mengatakan, pihaknya juga baru saja memprodukai 9 juta dosis vaksin yang hingga saat ini masih menunggu proses perilisan.

“Tidak ada masalah, stok kita aman. Kita sudah produksi sampai 9 juta dosis kemarin yang saat ini sedang menunggu proses rilis,” terang Honesti dalam agenda penandatanganan perjanjian MSD dengan Bio Farma di Jakarta, Selasa (13/12/2022).

Menurut Honesti, pihaknya juga telah melakukan pendistribusian terhadap 800.000 dosis vaksin Indovac. Pendistribusian tersebut, ujar Honesti, dilakukan secara bertahap sesuai dengan permintaan yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Untuk itu, Honesti meminta masyarakat untuk tidak khawatir akan kelangkaan stok vaksin jelang libur panjang nasional.

Sebelumnya, Kemenkes telah merencanakan pembelian 10 juta dosis dosis vaksin Covid-19 buatan dalam negeri, yakni vaksin Indovac dan Inavac hingga akhir 2022.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, 10 juta dosis vaksin itu terdiri dari masing-masing 5 juta dosis vaksin Indovac serta Inavac.

Adapun, Budi mengatakan bahwa stok vaksin tersebut akan diprioritaskan bagi keperluan vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster.

“November ini kita harapkan ada 5 juta dosis vaksin dalam negeri yang bisa kita pakai dan Desember juga ada 5 juta lagi, sehingga total vaksin yang akan dibeli dan dimanfaatkan adalah 10 juta dosis,” ujar Budi dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, Selasa (8/11/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper