Bisnis.com, JAKARTA - Ketua koalisi Pakatan Harapan (PH) Anwar Ibrahim ditunjuk sebagai Perdana Menteri Malaysia oleh Raja Yang di-Pertuan Agung Sultan Abdullah.
Dilansir dari Channel News Asia, Istana Negara Malaysia menyatakan bahwa raja akan melantik Anwar Ibrahim yang berusia 75 tahun pada Kamis (24/11/2022) pukul 17.00 waktu setempat.
"Yang Mulia juga ingin menyampaihan kepada perdana menteri dan pemerintahan baru yang akan dibentuk untuk menunjukkan kerendahan hati dan kebijaksanaan," ungkap pernyataan Istana.
Istana melanjutkan bahwa beban gejolak politik yang tak berkesudahan membutuhkan figur yang tidak biasa agar menciptakan pemerintahan yang stabil dan meningkatkan lanskap ekonomi dan pembangunan negara.
Pernyataan istana juga mengingatkan Anggota DPR terpilih untuk menunjukkan prioritas, komitmen tinggi, serta memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat.
"Raja ingin mengingatkan semua orang bahwa mereka yang menang tidak memenangkan segalanya dan mereka yang kalah tidak kehilangan segalanya," kata pernyataan itu.
Baca Juga
Keputusan ini terjadi setelah pertemuan khusus di antara para calon PM dari masing-masing koalisi untuk mencairkan kebuntuan politik pada Kamis pagi. Raja raja menunjukkan bahwa ia ingin mencari pandangan para penguasa Melayu lainnya.
Wakil direktur pelaksana Bower Group Asia Asrul Hadi Abdullah Sani mengatakan Malaysia pada akhirnya mendapat perdana menteri baru, namun rintangan besar masih ada di depan karena Anwar Ibrahim berusaha menstabilkan pemerintahan yang bergejolak.
“Langkah selanjutnya yang harus dilakukan Anwar adalah membentuk Kabinet yang mampu mendamaikan semua pihak,” ungkap Asrul seperti dilansir Bloomberg, Kamis (24/11/2022).