Bisnis.com, JAKARTA - Aksi penembakan massal yang terjadi di supermarket Walmart di Chesapeake, Virginia, Amerika Serikat (AS), rupanya dilakukan oleh salah satu karyawan toko tersebut yang menjabat sebagai manajer.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (24/11/2022), pihak polisi menjelaskan pelaku melepaskan tembakan di toko pada Selasa malam hingga menewaskan enam rekan kerjanya sebelum memutuskan bunuh diri.
Pihak Walmart mengatakan pelaku bernama Andre Bing yang berusia 31 tahun, dia berstatus karyawan sejak 2010 dan memegang posisi pemimpin tim pada malam penembakan tersebut.
Salah seorang saksi mata aksi kejadian juga menjelaskan awalnya pelaku melepaskan tembakan di ruang istirahat toko Chesapeake.
Pihak kota Chesapeake di halaman Twitter-nya mengatakan tiga korban jiwa termasuk Andre sendiri ditemukan di ruang istirahat,. Satu lagi ditemukan di depan toko.
Tiga lainnya dibawa ke rumah sakit setempat tetapi nyawa mereka tidak bisa diselamatkan karena luka yang terlalu parah. Sedikitnya enam korban lainnya mengalami luka-luka dan dirawat di rumah sakit, termasuk satu yang dalam kondisi kritis.
Baca Juga
Pembunuhan di Chesapeake menambah daftar suram penembakan yang terjadi tepat sebelum perayaan Thanksgiving.
Akhir pekan lalu, lima orang tewas selama akhir pekan di sebuah klub malam di Colorado Springs, Colorado. Awal bulan ini, tiga anggota tim sepak bola Universitas Virginia juga dinyatakan tewas di Charlottesville oleh seorang mantan pemain.
Walmart mengatakan sedang bekerja sama dengan pihak berwenang dan berjanji untuk melakukan apa pun guna mendukung rekan dan tetangga Chesapeake. Pasalnya, korban dari penembakan tersebut adalah karyawan toko itu sendiri.
Chesapeake juga merilis nama-nama korban dewasa Rabu malam, namun menyembunyikan nama korban termuda yang berusia 16 tahun.
"Kami merasakan tragedi seperti ini secara pribadi dan mendalam. Tapi yang ini sangat menyakitkan karena kami mengetahui bahwa pria bersenjata itu adalah rekan kami di Walmart. Seluruh keluarga Walmart sangat sedih." cuit kepala operasi Walmart AS John Furner di akun Twitter @Walmartinc, Rabu (23/11/2022).
Menurut Arsip Kekerasan Senjata AS, lebih dari 600 penembakan dengan banyak korban telah terjadi tahun ini di AS.
Juru bicara kepolisian Leo Kosinski mengatakan penembakan di Walmart terjadi kurang dari satu jam sebelum toko Walmart Supercenter ditutup. Panggilan pertama ke 911 diterima pada pukul 22:12 waktu setempat. Petugas polisi yang menanggapi tiba dua menit kemudian dan memasuki toko dua menit setelahnya. Namun, AB ditemukan sudah tewas di toko.
Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak AS mengatakan di Twitter, petugasnya sedang dalam perjalanan ke Chesapeake untuk membantu penyelidikan.
Serangan Virginia sekali lagi mendorong Walmart lebih dalam ke perdebatan tentang undang-undang senjata AS dan penembakan massal. Lebih dari tiga tahun lalu. 23 orang tewas saat mereka melihat-lihat di toko Walmart di El Paso, Texas, selama musim belanja kembali ke sekolah. Sementara itu, 26 orang lainnya terluka dalam serangan itu.
Kejadian tersebut membuat Walmart memutuskan untuk membatasi penjualan amunisi dan berhenti menjual pistol di Alaska, satu-satunya negara bagian yang masih menjualnya pada saat itu.