Bisnis.com, JAKARTA - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad kalah telak dalam pemilihan umum (pemilu) parlemen ke-15 pada Sabtu (19/11/2022)
Kekalahan Mahathir ini menjadi yang pertama sejak 53 tahun terakhir. Data dari KPU Malaysia, Mahathir mendapat dukungan 4.566 suara dan harus puas hanya berada di posisi keempat.
Mahathir tercatat sebagai calon legislatif (caleg) tertua pada pemilu tahun ini. Dia berusia 97 tahun dan Ketua Umum dari koalisi Gerakan Tanah Air (GTA).
GTA terdiri dari empat partai politik (parpol) meliputi Partai Aliansi Muslim India Nasional (Iman), Partai Bumiputera Perkasa Malaysia (Putra), Partai Barisan Jemaah Islamiah se-Malaysia (Berjasa), dan Pejuang.
Pada pemilu sebelumnya, Mahathir berhasil memenangkan kursi di Langkawi di Partai Keadilan Rakyat (PKR), seperti dilansir dari CNA, pada Senin (21/11/2022).
Mahathir berhasil mengalahkan kandidat dari Barisan Nasional (BN), Datuk Nawawi Ahmad serta Zubir Ahmad dari PAS dengan mayoritas 8.893 suara.
Mahathir seorang politisi yang menjabat selama 22 tahun sebagai perdana menteri dari parpol tertua dan terbesar di Malaysia, Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu (UMNO), pada 16 Juli 1981 sampai dengan 31 Oktober 2003.
Sejak dinobatkan menggantikan Hussein Onn hingga menyatakan pensiun dari politik pada tahun 2003, dan berjanji tidak akan terlibat kembali dalam politik.
Tapi, sebenarnya dia tidak benar-benar meninggalkan panggung politik dan terus mengungkapkan pendapat yang kuat melalui blognya, termasuk mengkritik Abdullah Ahmad Badawi dan Najib Razak selama mereka memimpin pemerintahan.
Pada 2016, dia mendirikan Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) bersama Mukhriz Mahathir dan Muhyiddin Yassin, serta menjabat sebagai ketua umumnya, sampai pada akhirnya dia kembali memimpin Malaysia sebagai perdana menteri pada tahun 2018.
Mahathir pada tanggal 24 Februari 2020 harus merelakan jabatannya setelah kehilangan dukungan dari partai yang telah dibentuknya hingga berujung pada pemberhentian sebagai anggota partai.
Dia tetap bersikukuh membangun kembali partai politik berlandaskan etnis Melayu dengan nama Partai Pejuang Tanah Air (Pejuang). Melalui partai inilah dia menjadi caleg pada Pemilu Malaysia 2022. Pejuang masuk dalam koalisi GTA.