Bisnis.com, JAKARTA – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengonfirmasi bahwa proses evakuasi korban gempa Cianjur mengalami kendala karena lokasi yang berada di daerah terisolasi.
Akibat kendala akses tersebut, menurutnya, banyak warga belum masuk ke titik pengungsian. "Jadi pagi hari ini alat berat kita maksimalkan untuk menormalisasi jalan dulu," ujar Ridwan Kamil kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Selasa (22/11/2022).
Kang Emil, demikian sapaan karibnya, juga mengatakan telah memerintahkan kepala desa, Bintara Pembina Desa (Babinsa), Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Babinkamtibmas) untuk membantu membuka akses bagi warga terdampak gempa.
"Setelah jalan normal kita ada 14 titik tempat pengungsian yang nanti juga [disiapkan] dapur umum,” paparnya.
Lebih lanjut, Ridwan mengungkapkan bahwa hingga pagi ini masih terjadi gempa susulan lebih dari 100 kali. Sementara itu mayoritas korban meninggal akibat gempa Cianjur adalah anak-anak.
“Menurut laporan yang meninggal banyak anak-anak karena rata-rata sedang di madarasah, Ba’da zuhur, setelah beres sekolah umum, mereka lanjut sekolah agama. Jadi, mohon izin [Pak Wapres] yang terdampak banyak anak-anak santri dari 162 [korban] Gempa Cianjur,” tutur Ridwan.
Baca Juga
Untuk diketahui, Wakil Presiden (Wapres) RI Ma’ruf Amin pagi ini, Selasa (22/11) sekitar pukul 08.00 WIB, melalui panggilan video menerima laporan langsung dari Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil terkait penanganan bencana gempa Cianjur.
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini melaporkan pada Ma’ruf Amin bahwa dalam 24 jam terakhir tercatat 162 orang meninggal dunia akibat bencana tersebut yang telah berhasil dievakuasi.
“[Sebanyak] 70 [orang] yang luka-luka, mayoritas patah tulang, luka-luka robek kulitnya karena tertimpa benda tajam, [dan] ada 13 ribu pengungsi, mohon atensi karena akan mengungsi dalam hitungan hari atau minggu,” imbuhnya.