Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri Korea Utara (Korut), Choe Son-hui pada Minggu (20/11/2022), menyebut bahwa Sekjen PBB Antonio Guterres boneka Amerika Serikat (AS).
Pernyataan itu muncul setelah Guterres mendesak Pyongyang untuk segera menghentikan tindakan provokatif usai meluncurkan rudal balistik antarbenua ICBM.
Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua pada Jumat (18/11/2022) dan menjadi salah satu uji coba yang paling kuat.
Choe menyesalkan sikap Sekjen PBB itu, dan menganggap sebagai sikap yang sangat tercela.
Dia juga mengatakan bahwa pernyataan sekjen PBB itu telah mengabaikan tujuan dan prinsip Piagam PBB dan misinya untuk mempertahankan ketidakberpihakan, objektivitas, dan kesetaraan dalam segala hal.
Lebih lanjut, bahwa sikap tersebut menunjukkan bahwa Guterres adalah boneka Amerika Serikat (AS) seperti dilansir dari CNA, Senin (21/11/2022).
Baca Juga
Korea Utara yang bersenjata nuklir telah melakukan ledakan peluncuran rudal yang memecahkan rekor dalam beberapa pekan terakhir.
Pyongyang dan Moskow berulang kali disalahkan atas langkahnya itu, sedangkan Washington berupaya meningkatkan perlindungan yang ditawarkannya kepada sekutu Seoul dan Tokyo.
Sejak Kim Jong-un menyatakan Korea Utara sebagai negara nuklir yang tidak dapat diubah pada bulan September, AS telah meningkatkan kerja sama keamanan regional.
"Kami baru-baru ini memperingatkan Sekjen PBB untuk mempertimbangkan masalah semenanjung Korea atas dasar ketidakberpihakan dan objektivitas," kata Choe.
Korut telah menjelaskan bahwa pertahanan diri itu disebabkan oleh kerja sama militer berbahaya AS dan pasukan bawahannya.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengawasi peluncuran rudal Jumat (18/11/2022) yakni Hwasong-17 yang dijuluki sebagai rudal monster oleh para analis.
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa rudal itu terbang 1.000 km pada ketinggian 6.100 km, hanya sedikit lebih rendah dari ICBM yang ditembakkan Pyongyang pada (24/3/2022), yang tampaknya menjadi uji coba paling kuat di Korut.
Selanjutnya, pada Jumat (18/11/2022), Tokyo dan Washington mengadakan latihan militer bersama di wilayah udara di atas Laut Jepang.
Dewan Keamanan PBB pada Sabtu (19/11/2022) mengatakan akan membahas Korea Utara dalam pertemuan di hari Senin (21/11/2022).