Bisnis.com, JAKARTA – Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik antarbenua atau intercontinental ballistic missile (ICBM) pada Jumat (18/11/2022), usai memperingatkan AS atas latihan militer bersama dengan Korea Selatan dan Jepang di wilayah tersebut.
Dilansir dari Bloomberg, Militer Korea Selatan mengatakan mereka yakin rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara adalah ICBM, tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Korea Utara menembakkan rudal balistik jarak pendek pada hari Kamis tak lama setelah menteri luar negerinya mengeluarkan peringatan kepada AS.
Korea Utara terakhir meluncurkan ICBM pada 3 November yang terbang ke arah timur dan mencapai ketinggian 1.920 kilometer (1.200 mil) sebelum jatuh, menurut militer Korea Selatan.
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un telah meningkatkan ketegangan di semenanjung Korea dengan menembakkan rentetan rudal dalam pekan terakhir. Bahkan, tembakan rudal pertama melintasi perbatasan laut dengan Korea Selatan yang didirikan setelah Perang Korea.
Korut tercatat telah menembakkan lebih dari 60 rudal balistik tahun ini.
Kim tengah mencari ruang untuk meningkatkan provokasi dan melakukan gerakan militer balas dendam terhadap AS dan sekutunya saat pemerintahan Biden berfokus pada perang Rusia di Ukraina. Rusia dan China, yang menjadi mitra Korut, memiliki hak veto di Dewan Keamanan PBB dan tidak menunjukkan niat untuk meningkatkan sanksi terhadap Kim Jong-un.
Baca Juga
Korea Utara terus menunjukkan sikap agresif setiap AS dan Korea Selatan melakukan latihan militer bersama karena bearanggapan hal tersebut sebagai awal invasi. AS, Jepang, dan Korea Selatan telah memperingatkan bahwa rezim Kim tampaknya siap untuk meningkatkan ketegangan dengan uji coba bom nuklir pertamanya dalam waktu sekitar lima tahun ke depan.
Tes tersebut diperkirakan dimanfaatkan sebagai uji coba upaya Kim atas hulu ledak nuklir mini yang bisa dia pasang pada rudal untuk menyerang Korea Selatan dan Jepang.