Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Desak Isu Myanmar Jadi Fokus Keputusan di KTT Asean

Presiden Jokowi menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar KTT Asean Kamboja 2022.
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Sokha Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. Foto: BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan kepada awak media di sela-sela KTT ASEAN yang digelar di Sokha Hotel, Phnom Penh, Kamboja, Jumat, 11 November 2022. Foto: BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan beberapa hal penting terkait isu Myanmar yang dapat dijadikan fokus elemen keputusan pada Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Asean Kamboja 2022.

Hal tersebut Jokowi usulkan saat berbicara pada sesi retreat KTT ASEAN Ke-41 yang secara khusus membahas implementasi 5-point consensus (5PC) di Myanmar, pada Jumat (11/11/2022) di Hotel Sokha, Phnom Penh.

“Pertama, penerapan 5PC tetap menjadi acuan utama bagi ASEAN dalam membantu Myanmar keluar dari krisis politiknya,” imbuhnya, dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (11/11/2022).

Poin kedua, Jokowi mempertegas seruan penghentian kekerasan agar segera tercipta kondisi kondusif di Myanmar.

Ketiga, Presiden Jokowi mengusulkan penugasan Sekjen Asean dan AHA Centre untuk terus mengupayakan akses agar Comprehensive Needs Assesment dapat segera diselesaikan.

“Bantuan kemanusiaan untuk mendukung ­life-sustaining menjadi lebih penting artinya saat ini,” katanya.

Lebih lanjut, poin keempat yang disampaikan Jokowi yaitu keputusan non-political representation dari Myanmar juga harus diberlakukan selain untuk AMM dan KTT.

“Kelima, engagement Asean dengan semua stakeholders Myanmar harus segera dilakukan. Karena hanya dengan membuka dialog dengan semua pihak, maka Asean akan dapat memfasilitasi dialog nasional yang dimandatkan oleh 5PC,” katanya.

Keenam, menurut Jokowi yaitu untuk menghormati prinsip non-interference maka Asean tidak memberikan dukungan terhadap Pemilu yang tidak inklusif dan tidak dipersiapkan berdasar dialog nasional.

“Kita memiliki tanggung jawab kepada rakyat Asean dan dunia. Jika kita tidak bertindak tepat, maka kredibilitas dan relevansi Asean menjadi taruhannya,” pungkas Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper