Bisnis.com, JAKARTA - Eks ajudan pribadi Ferdy Sambo, Daden Miftahul Haq mengungkapkan bahwa korban Brigadir Yosua atau Brigadir J sempat bercerita mengenai kejenuhannya menjalani pekerjaannya.
Hal ini Daden ungkapkan saat menjadi saksi dalam persidangan pembunuhnan Brigadir J dengan terdakwa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi di Pengdadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel).
Daden mengatakan bahwa dirinya pergi menggunakan mobil dengan Yosua untuk mengambil kue dan nasi tumpeng untuk acara ulang tahun pernikahan Sambo dan Putri. Lalu, di tengah perjalanan, Yosua mulai bercerita dengan Daden tentang keresahannya.
“Dia mulai bercerita dengan saya. Kalau tidak salah, dia manggil saya lek. 'Lek selama ini kau ada rasa jenuh ga?' terus saya tidak terlalu menggubris. Kemudian, seperempat jalan dia bertanya lagi 'ada ga sih rasa jenuh?' kalau tidak salah saya jawab, 'kalau namanya bekerja pasti ada rasa jenuh’ cuma saat itu saya sampaikan harus pintar menyiasatinya,” ujar Daden saat persidangan di PN Jaksel, Selasa (8/11/2022)
Daden juga menyarankan kepada Yosua untuk memiliki resolusi dan menargetan kehidupannya agar tidak jenuh menjalaninya. Namun, mendengar itu Yosua langsung menjawab bahwa dirinya tak punya resolusi.
“Kalau tidak salah, beliau sampaikan seperti ini 'nah itu dia, gue enggak punya resolusi Lek’,” papar Daden.
Baca Juga
Seperti diketahui, sepulang dari Magelang, Brigadir J dieksekusi oleh Ferdy Sambo. Dia dieksekusi karena diduga telah melakukan pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi.