Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut RS Sardjito Duga Penyebab Gagal Ginjal Akut Tidak Hanya karena Etilen Glikol

Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Eniarti menila kandungan EG dan DEG pada obat sirup bukan lah satu-satunya faktor penyebab gangguan ginjal akut
Ginjal
Ginjal

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama RSUP dr. Sardjito Yogyakarta, Eniarti menilai bahwa kandungan etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) pada obat sirup bukan lah satu-satunya faktor penyebab dari gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA). 

Erni menyebut bahwa, dugaan tersebut mengacu pada hasil investigasi yang telah dilakukan oleh pihak RSUP dr. Sardjito Yogyakarta terhadap 12 anak yang diduga mengalami gangguan ginjal akut. 

Dari total 12 pasien, hanya 4 pasien yang bisa melakukan pemeriksaan biopsi ginjal, pemeriksaan panel patogen, serta metagenomik. 

"Dan tiga di antaranya dilakukan juga pemeriksaan toksikologi darah dan urin," tutur Eni dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Minggu (6/11/2022). 

Berdasarkan pemeriksaan panel patogen yang dilakukan, 1 anak terdeteksi adenovirus, 2 anak SARSCoV 2, 1 influenza, serta teridentifikasi virus Staphylococcus sp. pada 1 satu anak. 

Sementara itu, meskipun ke-empat anak tersebut dinyatakan memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirop, nyatanya kandungan DEG hanya ditemukan pada 1 pasien saja. 

"Dari hasil pemeriksaan toksikologi pada 3 pasien, ada 1 pasien yang kita temukan adanya DEG, diketahui juga keempat pasien tersebut memiliki riwayat mengkonsumsi obat sirup” jelas Eni. 

Sebelumnya, Kemenkes menyebut cemaran EG dan DEG pada obat sirop sebagai pemicu utama dari maraknya temuan kasus gangguan ginjal akut di Indonesia. Dugaan tersebut kemudian berujung pada penghentian sementara pemberian resep maupun penjualan sirop kepada masyarakat. 

Hingga saat ini, setidaknya terdapat tiga perusahaan farmasi yang diduga telah mengedarkan berbagai sediaan obat dengan cemaran EG dan DEG yang melebihi ambang batas aman. Ketiga perusahaan farmasi itu adalah PT Yarindo Farmatama, PT Universal Pharmaceutical Industries, dan PT Afi Farma.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper