Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Ekonomi Syariah, Wapres Temui Perwakilan Dinar Standard

Dinar Standard merupakan lembaga kajian internasional yang fokus pada ekonomi Islam global sehingga dianggap mampu memberikan masukan dan saran kepada Indonesia
Kembangkan Ekonomi Syariah, Wapres Temui Perwakilan Dinar Standard / Setwapres
Kembangkan Ekonomi Syariah, Wapres Temui Perwakilan Dinar Standard / Setwapres

Bisnis.com, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk terus mengembangkan sektor ekonomi dan keuangan syariah. 

Untuk itu, Ma'ruf bertemu dengan perwakilan Dinar Standard di Dubai, Uni Emirat Arab (UAE) pada Jumat (4/11/2022).

Dinar Standard merupakan lembaga kajian internasional yang fokus pada ekonomi Islam global termasuk di dalamnya perdagangan halal, akan mengkaji pencatatan dalam pemeringkatan ekspor produk halal dalam laporan yang rutin dikeluarkan setiap tahun.

Mereka pun menjadi referensi penting bagi Indonesia dalam strategi atau menyusun kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah pada tiap-tiap sektro unggulan.

“Saya menyampaikan bahwa Indonesia saat ini memiliki keinginan besar untuk membangun sistem ekonomi dan keuangan syariah dan ingin bermain secara global. Karena itu, Indonesia membangun ekosistem baik kelembagaan maupun juga penjaringan. Indonesia membangun kelembagaan yaitu KNEKS untuk pusat dan KDEKS untuk daerah,” tulisnya dalam Instagram.

Kepada Dinar Standard, Ma’ruf memaparkan empat fokus untuk meningkatkan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia, di antaranya pengembangan industri halal, industri keuangan, pembangunan usaha syariah, dan keuangan sosial syariah.

Secara terperinci, Wapres menjelaskan pengembangan bisa mulai dari kawasan industri halal diberbagai daerah, kemudian masuk ke beberapa komoditas halal di Indonesia, meliputi fesyen muslim, makanan, minuman, hingga pariwisata.

Terakhir, Ma’ruf Amin mengharapkan ke depannya banyak investor yang datang ke Indonesia untuk berinvestasi di bidang ekonomi dan keuangan syariah, terkhusus di sektor parawisata ramah muslim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper