Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Narendra Modi Tuntut Penyelidikan Jembatan Runtuh di Gujarat India

Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menuntut penyelidikan lebih lanjut penyebab runtuh jembatan di Gujarat.
Narendra Modi menyapa para pendukungnya setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) India untuk periode kedua di Istana Presiden di New Delhi, India, Kamis (30/5/2019)./Reuters-Adnan Abidi
Narendra Modi menyapa para pendukungnya setelah dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) India untuk periode kedua di Istana Presiden di New Delhi, India, Kamis (30/5/2019)./Reuters-Adnan Abidi

Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi menuntut penyelidikan lebih lanjut usai mengunjungi runtuhnya jembatan di Gujarat,  dan menemui para korban di rumah sakit pada Selasa (1/11/2022).

Tim yang bertugas dalam penanganan bencana nasional seperti tentara, angkatan laut dan lainnya terus melanjutkan pencarian di lokasi runtuhnya jembatan. Sedangkan, penduduk setempat berkumpul di tepi Sungai Macchhu di negara bagian barat, Gujarat, tempat tinggal Modi.

Jembatan tersebut penuh sesak dengan wisatawan untuk merayakan festival Deepavali dan Chhath Puja pada Minggu (30/10/2022) malam.

Lalu jembatan itu ambruk karena tak mampu menampung kapasitas wisatawan, dan membuat orang-orang di jembatan tersebut terjun sekitar 10 meter ke dalam sungai.

Pejabat tinggi kepolisian mengatakan bahwa sekitar 200 orang sedang berada di jembatan tersebut saat runtuh. Sementara, pejabat di kota setempat mengatakan tiket 400 orang telah terjual pada hari itu, meskipun pengunjung tidak berada di jembatan di waktu yang sama.

"Perdana menteri mengatakan kebutuhan saat ini adalah untuk melakukan penyelidikan terperinci dan ekstensif yang akan mengidentifikasi semua aspek yang berkaitan dengan kecelakaan ini, pembelajaran kunci dari penyelidikan harus dilaksanakan sedini mungkin," kata kantor Modi.

Sebelumnya, pemimpin oposisi terkemuka Rahul Gandhi, dari Partai Kongres, mengatakan dirinya menolak mempolitisasi insiden itu.

Akan tetapi, di Ibu Kota New Delhi terjadi demo dari puluhan pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri kepala negara bagian Gujarat dan menyerukan kompensasi lebih.

"Negara ini marah hari ini karena sekitar 150 orang tewas di Morbi, tetapi pemerintah ini tidak melakukan apa pun selain meneteskan air mata buaya," teriak seorang pemrotes, seperti dilansir dari Channel News Asia pada Rabu (2/11/2022).

Para pengunjuk rasa menyerukan kompensasi 2 juta rupee (US$ 24.000) untuk semua korban yang terluka dan keluarga mereka yang menjadi korban tewas.

Sejauh ini pemerintah negara bagian dan pusat telah menawarkan 600.000 rupee (US$7.000) untuk keluarga korban yang tewas.

Seorang pejabat administrasi senior di Morbi, GT Pandya mengatakan bahwa satu orang meninggal karena luka-luka berat pada hari Selasa (1/11/2022), sehingga jumlah korban menjadi 135.

Pihak Gujarat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa 152 orang telah dipulangkan dari rumah sakit sementara 17 masih menjalani perawatan.

Atas insiden tersebut, polisi telah menangkap 9 orang pada Senin (31/10/2022). Mereka yang ditangkap termasuk petugas tiket yang dituduh membiarkan terlalu banyak orang naik ke jembatan dan kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan perbaikan jembatan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Erta Darwati
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper