Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di DPR, Cak Imin Tetap Diam Saat Ditanya Kasus 'Kardus Durian'

Cak Imin kembali tak mau menjawab pertanyaan awak media terkait kasus kardus durian yang penyelidikannya akan kembali dibuka oleh KPK.
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. JIBI/Bisnis - John Andi Oktaveri
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. JIBI/Bisnis - John Andi Oktaveri

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kembali tak mau menjawab pertanyaan awak media terkait kasus 'kardus durian' yang penyelidikannya akan kembali dibuka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Saat itu, Cak Imin menghadiri acara Deklarasi dan Pelantikan BERANI (Badan Persaudaraan Antariman) di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/10/2022).

Sekitar pukul 15.30 WIB, Cak Imin meninggalkan ruangan acara dan para awak media menanyai terkait kasus kardus durian. Meski begitu, dia terus berjalan tanpa menjawab satu pun pertanyaan.

Pada waktu yang tak jauh berbeda, Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid juga memilih tak berkomentar terkait kasus yang menyeret pimpinannya tersebut. Sama seperti Cak Imin, Jazilul memilih terus berjalan saat ditanya mengenai kardus durian.

Sebelum hadir Pelantikan dan Pelantikan BERANI, Cak Imin juga sudah ditanyai mengenai hal serupa oleh awak media di Istana Kepresidenan. Pada kesempatan itu, wakil ketua DPR itu juga memilih menutup mulut.

Sebagai informasi, kardus durian merupakan tempat uang senilai Rp1,5 miliar yang ditemukan petugas Komisi Pemberantasan Korupsi di kantor Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada 2011.

Dalam kasus tersebut, dua anak buah Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar tersebut diduga menerima suap Rp1,5 miliar dari pengusaha yang bernama Dharnawati terkait dengan program Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah Transmigrasi (PPIDT).

Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri menyatakan akan mengusut kembali kasus dugaan korupsi kardus durian, di mana dirinya meminta publik ikut mengawasi kerja KPK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper