Bisnis.com, SOLO - Ganjar Pranowo mendapat teguran secara lisan oleh PDIP setelah mendeklarasikan diri siap nyapres di Pemilu 2023.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto, pernyataan Ganjar Pranowo soal kesiapannya jadi calon presiden melanggar instruksi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.
Instruksi yang dilanggar Ganjar ber-Nomor 4503/Internal/DPP/X/2022. Hasto menjelaskan, instruksi ini mengatur soal komunikasi politik.
“Untuk itu, sesuai arahan Ketua Umum agar seluruh kader partai tidak memberikan tanggapan terhadap pencalonan Presiden/Wakil Presiden, karena sesuai AD/ART adalah hak prerogatif Ketua Umum,” ujarnya.
Menurut Hasto, teguran kepada Ganjar merupakan hal biasa dalam organisasi. Teguran memang penting diambil mengingat soal Capres dan Cawapres menyangkut masa depan bangsa dan negara.
“Ini merupakan hal yang biasa. Partai menegakan disiplin organisasi partai karena urusan Capres dan Cawapres itu menyangkut keselamatan bangsa dan negara,” kata dia.
Sebelumnya...
Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengatakan jika dirinya siap nyapres. Namun Ganjar tak yakin akan mendapat dukungan dari Partai.
“Saya tidak tahu apakah partai cukup percaya dengan saya,” ujarnya dikutip dari siaran YouTube Beritasatu, Rabu (18/10/2022).
Buntut dari pernyataan Ganjar Pranowo tersebut, pria yang juga akrab disapa Pak Ganjar ini dipanggil untuk dimintai klarifikasi.
Ganjar menyatakan taat dan menerima sanksi tersebut. Sebagai kader PDIP, Ganjar mengaku patuh dan bakal memperbaiki kesalahannya.
Ia bahkan berterima kasih kepada Hasto dan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDIP, Komarudin Watubun, karena memberikan banyak penjelasan soal pernyataannya siap nyapres.
“Terima kasih dari Pak Sekjen, Dewan Kehormatan, yang tadi sudah memberikan banyak penjelasan, clearance pada statement saya. Dan tentu sebagai kader yang taat, tadi diberi sanksi lisan tentu bagian dari komunikasi publik yang saya harus perbaiki,” kata Ganjar.