Bisnis.com, JAKARTA - Militer Korea Selatan melepas 20 tembakan peringatan ke kapal Korea Utara yang sedang melintas di Garis Batas Utara (NLL) di Laut Kuning. Mendapat peringatan tersebut, Korea Utara juga membalas dengan satu kali tembakan sebagai tanggapan.
Dilansir dari Yonhap News pada Senin (24/10/2022), Kepala Gabungan Korea Selatan menjelaskan sebuah kapal dagang Korea Utara melanggar NLL yang merupakan perbatasan maritim de facto di Baengnyeong pada pukul 3:42 pagi waktu setempat. Kapa tersebut mundur kembali setelah Angkatan Laut Korea Selatan melepaskan sekitar 20 tembakan peringatan.
Tidak lama setelah peringatan tersebut, militer Korea Utara mengklaim ada sebuah kapal perang Korea Selatan melanggar batas laut barat dan menembakkan sebanyak 10 peluru artileri ke laut barat.
Juru bicara Staf Umum Tentara Rakyat Korea (KPA) mengatakan kapal pengawal Korea Selatan dianggap menyerbu Garis Demarkasi Militer yang dikendalikan oleh militer Korea Utara sejauh 2,5-5 kilometer pada pukul 3:50 pagi dengan alasan menindak kapal tak dikenal.
"Staf Umum KPA sekali lagi mengirimkan peringatan serius kepada musuh yang bahkan melakukan intrusi angkatan laut setelah provokasi seperti penembakan artileri baru-baru ini dan penyiaran pengeras suara di depan darat," jelasnya.
JCS Korea Selatan menjelaskan pihaknya mendeteksi peluncuran 10 peluru artileri Korea Utara, yang dimulai sekitar pukul 5:14 pagi, yang melanggar perjanjian militer antar-Korea 2018 yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan perbatasan. Dia juga menambahkan beberapa kapal angkatan laut Korea Selatan, termasuk fregat, dikerahkan di dekat daerah itu, tetapi mereka tidak melintasi NLL.
Baca Juga
Sebelumnya, kapa Korut sering menerobos melewati NLL, karena telah lama menuntut agar jalur itu dipindahkan lebih jauh ke selatan. Namun, Korea Utara tidak mengakui perbatasan, dengan alasan perbatasan itu ditarik secara sepihak oleh Komando PBB yang dipimpin AS setelah Perang Korea 1950-53. Kedua Korea terlibat pertempuran berdarah di sana pada tahun 1999, 2002 dan 2009.
Baku tembak peringatan antara kedua Korea sering terjadi di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung di tengah provokasi Korea Utara yang terus berlanjut, termasuk rentetan uji coba rudal balistik dan tembakan artileri.