Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan obat Fomepizole untuk mengobati gagal ginjal akut akan tiba di Indonesia yang didatangkan dari Singapura dan Australia.
“Terdapat obat bernama Fomepizol yang telah diterima oleh pemerintah 20 vial dari Singapura. kami juga menunggu dari Australia mungkin akan masuk 16 lagi, entah malam ini atau besok pagi. Kami sedang proses beli juga dari Amerika Serikat (AS). Mereka ada stok tetapi tidak banyak. Juga dari Jepang ada sekitar 2000 vial. Ini kesiapan yang kami lakukan,” jelas Menkes Budi Gunadi.
Budi menjelaskan dari 10 obat yang sudah datang dan diberikan kepada pasien dengan hasil 7 di antaranya membaik. Alhasil, pemerintah memastikan akan mempercepat kedatangan obat tersebut ke Indonesia sehingga 245 pasien ginjal akut dapat ditangani dengan baik.
Selain itu, dia menyampaikan, sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) memberhentikan penggunaan obat sirup dengan cemaran EG dan DEG terjadi penurunan drastis pasien yang masuk ke Rumah Sakit (RS).
“Kalau tadinya RSCM itu penuh, satu ICU bisa diisi 2 atau 3 anak, sekarang penambahan barunya turun drastis,” katanya.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kasus gagal ginjal akut misterius pada anak mengalami kenaikan per Senin (24/10) terdapat 245 anak mengidap penyakit tersebut di mana pada September tercatat 241 kasus.
Kasus gangguan ginjal akut atipikal yang telah mencapai 245 kasus tersebar di 26 provinsi dengan angka kematian di atas 57%. Adapun, per Senin (24/10) terdapat 141 orang meninggal, sebelumnya dilaporkan 133 orang.
Berdasarkan data Kemenkes kasus konfirmasi gagal ginjal akut yang terbanyak berasal dari DKI Jakarta yang mencatat 55 kasus, kemudian Jawa Barat di 34 kasus, Aceh di 28 kasus, Jawa Timur dengan 27 kasus, dan Sumatra Barat 17 kasus. Budi melanjutkan bahwa jumlah kasus tersebut sudah mulai naik sejak Agustus 2022.
Selanjutnya, pasien yang masih dirawat intensif di Rumah Sakit (RS) sebanyak 66 orang dengan jumlah konfirmasi sembuh baru 38 orang dengan kesembuhan tertinggi berasal dari Jawa Timur yaitu 9 orang, disusul DKI Jakarta 6 orang sembuh.
Sementara itu, untuk konfirmasi meninggal DKI Jakarta menempati posisi pertama dengan total kasus konfirmasi yaitu 27 orang meninggal, kemudian Aceh 21 orang meninggal, Jawa Barat 18 orang, dan Jawa Timur 13 orang.
Kemudian, apabila melihat dari jumlah kasus berdasarkan kelompok umur sebanyak 161 menyerang anak di umur 1—5 tahun, disusul anak usia 6—10 tahun yang tercatat 35 kasus, dan di bawah 1 tahun yaitu 25 kasus.