Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tentara Rusia Tiba di Belarus, Bakal Bentuk Pasukan Gabungan

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kedatangan pasukannya bertujuan untuk memperkuat perlindungan dan pertahanan perbatasan.
Truk pengakut personel militer dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari./Antararnrn
Truk pengakut personel militer dalam operasi militer khusus Rusia di Ukraina yang dimulai pada 24 Februari./Antararnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Pasukan Rusia mulai tiba di Ibu Kota Belarus, Minsk, pada Sabtu (15/10/2022) untuk membentuk pasukan gabungan baru dengan pasukan di sana.

Dilansir dari Bloomberg, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan konvoi pertama prajurit Rusia dari kelompok pasukan regional telah tiba di Belarus.

“Kedatangan pasukan Rusia bertujuan untuk memperkuat perlindungan dan pertahanan perbatasan,” ungkap Kementerian.

Awal pekan ini, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa Minsk dan Moskow akan mengerahkan satuan tugas militer gabungan untuk menanggapi peningkatan ketegangan di perbatasan barat negara.

Lukashenko juga menuduh Polandia, Lithuania, dan Ukraina melatih kelompok radikal Belarusia untuk melakukan sabotase, serangan teroris, dan mengatur pemberontakan militer di negara itu.

Belarusia bergantung secara finansial dan politik pada Rusia. Moskow membantu presiden Lukashenko memadamkan protes pro-demokrasi yang meletus setelah kemenangannya dalam pemilihan presiden pada tahun 2020.

Pemimpin Belarusia mengizinkan negaranya digunakan oleh pasukan Moskow untuk melancarkan invasi ke Ukraina. Tetapi angkatan bersenjata Belarusia sampai sekarang tidak ambil bagian dalam serangan itu.

Namun, pengerahan pasukan gabungan kali ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pasukan Belarusia dapat bergabung dengan pasukan Rusia dalam serangan mereka di Ukraina.

Pada hari Jumat (14/10), Putin mengatakan dia tidak memiliki rencana   untuk meluncurkan serangan udara besar-besaran seperti yang dilakukan pada hari Senin. Dia menambahkan pengerahan pasukan cadangan akan selesai dalam dua minggu.

Berbicara pada pertemuan keamanan di ibukota Kazakh, Astana, Putin mengatakan dia tidak menyesal mengirim pasukan ke Ukraina hampir delapan bulan lalu.

"Apa yang terjadi hari ini tidak menyenangkan. Tapi jika ini (perang) terus berlarut-larut, ini hanya dalam kondisi yang lebih buruk bagi kami, itu saja. Jadi tindakan saya benar dan tepat waktu,” ungkap Putin seperti dilansir AlJazeera.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper