Bisnis.com, JAKARTA - Pasukan Rusia menyerang infrastruktur energi di wilayah Kyiv pada Sabtu pagi (15/12/2022). Serangan ini berpotensi menyebabkan pemadaman darurat di Ibu Kota Ukraina tersebut.
Dilansir Bloomberg, operator jaringan listrik Ukrenergo mengatakan pasukan Rusia menyerang infrastruktur energi kritis di wilayah Kyiv dan menyebabkan kerusakan parah. Ukrenegro memperingatkan potensi pemadaman darurat dan meminta konsumen untuk menggunakan listrik dengan hemat.
"Langkah-langkah penghematan itu memberi kami kesempatan untuk menstabilkan situasi sesegera mungkin dan melakukan pekerjaan restoratif yang diperlukan," ungkap Ukrenergo.
Serangan tersebut terjadi setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa tujuh dari 29 situs yang ditargetkan dalam serangan massal ke Ukraina awal pekan ini tidak rusak seperti yang direncanakan oleh Kementerian Pertahanan.
Infrastruktur energi ini diperkirakan menjadi salah satu target Putin selama rentetan lebih dari 80 serangan rudal pada 14 Oktober. Putin mengatakan Rusia akan melanjutkan serangan meskipun tidak merencanakan serangan besar-besaran untuk saat ini.
Sebelumnya, pasukan Rusia meluncurkan serangan rudal ke wilayah Kyiv pada Jumat dengan kerusakan yang dilaporkan pada sistem energi. Serangan drone Kamikaze juga terjadi di wilayah Dnipro dan wilayah Zaporizhzhia.
Baca Juga
Militer Ukraina memperkirakan Rusia masih memiliki sekitar 300 drone buatan Iran dan berencana untuk menambah ribuan drone baru.
Selama 24 jam terakhir, pasukan Rusia telah meluncurkan enam roket dan 30 roket ke infrastruktur dan sasaran sipil di timur dan selatan Ukraina. Sejumlah besar korban terluka dirawat di fasilitas medis di wilayah yang dicaplok Rusia bulan lalu setelah Moskow menggelar referendum sepihak yang disebut ilegal oleh PBB.
Kepadatan rumah sakit dan tingkat kematian yang tinggi dilaporkan di Tokmak di wilayah Zaporizhzhia. Korban Rusia di daerah itu termasuk puluhan pasukan yang baru dimobilisasi, menurut terntara Ukraina.