Bisnis.com, SOLO - Perang yang terjadi antara Rusia vs Ukraina masih belanjut. Pada Senin, 10 Oktober 2022, konflik yang terjadi antara dua negara tersebut semakin memanas.
Beberapa ledakan dilaporkan menghantam pusat Kyiv pada Senin pagi.
Serangan ini diduga menjadi respons dari Presiden Rusia Vladimir Putin yang sebelumnya menuduh Ukraina atas dugaan serangan bom di jembatan yang menghubungkan Rusia dan Krimea.
Ledakan yang dilakukan Rusia dikabarkan juga melanda beberapa kota di Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko melaporkan ledakan di distrik kota Shevchenko, area yang luas di pusat Kyiv yang mencakup kota tua bersejarah serta beberapa kantor pemerintah.
Menurut laporan pihak kepolisian, setidaknya lima tewas dan 12 terluka di ibukota Ukraina dalam penyerangan tersebut.
Baca Juga
Kyiv mengatakan bahwa Rusia meluncurkan 75 rudal ke Ukraina pada Senin pagi.
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatakan Rusia sengaja mengatur waktu serangannya di Ukraina pada hari Senin untuk menimbulkan kerugian terbesar di antara orang-orang dan juga menargetkan infrastruktur energi negara itu.
Kacau balau
Serangan ini membuat masyarakat setempat ketakutan dan membuat suasana beberapa kota terdekat menjadi kacau balau.
“Ini sangat mengerikan. Tidak ada kehidupan. Tetangga kami pergi dan tentara Rusia mengambil alih rumah mereka,” Antonina, seorang pensiunan di Torske.
Dima, seorang petani, menggambarkan pergantian peristiwa yang cepat ketika pasukan Rusia meninggalkan kotanya.
“Kami duduk di ruang bawah tanah kami selama tiga hingga empat hari hanya untuk bertahan hidup,” kata Dima.
“Ada begitu banyak penembakan, dan kemudian mereka melarikan diri ke hutan," tambahnya.