Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenang saat Covid-19 pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, Ketika itu dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Hal itu memunculkan kepanikan di jajaran pemerintah dan masyarakat lantaran dipicu oleh pemenuhan kebutuhan vaksin di setiap negara.
“Semua negara saat itu rebutan vaksin dan yang kedua itu rebutan yang awal-awal itu pakaian APD, di mana-mana padahal kita produksi, saking bingungnya saat itu,” katanya saat melakukan peresmian Pabrik Biofarmasi di Kawasan Industri Pulo Gadung Jumat (7/10/2022).
Meski begitu, Jokowi melanjutkan bahwa pemerintah bersyukur telah berhasil menyuntikkan 440 juta dosis vaksin kepada masyarakat pada tahun ini, sehingga Indonesia dinilai sebagai yang terbaik di dunia dalam mengelola dan mengendalikan pandemi Covid-19.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan sempat terkejut sebab masyarakat Tanah Air melakukan pemeriksaan kesehatan ke luar negeri yang memakan US$6 miliar atau Rp100 triliun dalam kisaran setahun.
“Habis US$6 miliar lebih sedikit, hampir Rp100 triliun ada yang ke Singapura, ada ke Malaysia, ke Jepang, hati-hati devisa kita hampir tersedot hampir Rp100 triliun karena masyarakat yang memandang di dalam negeri entah rumah sakitnya, nakes dan alkesnya belum siap atau lebih baik keluar dari pada di kita,” tuturnya.
Jokowi pun menyayangkan aksi tersebut, padahal menurutnya dalam pratik di lapangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia diyakininya tidak kalah, khususnya di bidang kedokteran.