Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Kenang Awal Covid-19 di Indonesia: Semua Rebutan Vaksin!

Jokowi menyebut pada awal kasus Covid-19 Indonesia terjadi kepanikan di jajaran pemerintah dan masyarakat karena kelangkaan vaksin.
CoronaVac disarankan untuk orang berusia antara 18 dan 59 tahun dan memiliki umur simpan sementara dua tahun bila disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius (35,6-46,4 derajat Fahrenheit) dan terlindung dari cahaya. /Bloomberg
CoronaVac disarankan untuk orang berusia antara 18 dan 59 tahun dan memiliki umur simpan sementara dua tahun bila disimpan pada suhu 2-8 derajat Celcius (35,6-46,4 derajat Fahrenheit) dan terlindung dari cahaya. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenang saat Covid-19 pertama kali dideteksi pada 2 Maret 2020, Ketika itu dua orang terkonfirmasi tertular dari seorang warga negara Jepang. Hal itu memunculkan kepanikan di jajaran pemerintah dan masyarakat lantaran dipicu oleh pemenuhan kebutuhan vaksin di setiap negara.

“Semua negara saat itu rebutan vaksin dan yang kedua itu rebutan yang awal-awal itu pakaian APD, di mana-mana padahal kita produksi, saking bingungnya saat itu,” katanya saat melakukan peresmian Pabrik Biofarmasi di Kawasan Industri Pulo Gadung Jumat (7/10/2022).

Meski begitu, Jokowi melanjutkan bahwa pemerintah bersyukur telah berhasil menyuntikkan 440 juta dosis vaksin kepada masyarakat pada tahun ini, sehingga Indonesia dinilai sebagai yang terbaik di dunia dalam mengelola dan mengendalikan pandemi Covid-19.

Lebih lanjut, Jokowi juga mengatakan sempat terkejut sebab masyarakat Tanah Air melakukan pemeriksaan kesehatan ke luar negeri yang memakan US$6 miliar atau Rp100 triliun dalam kisaran setahun.

“Habis US$6 miliar lebih sedikit, hampir Rp100 triliun ada yang ke Singapura, ada ke Malaysia, ke Jepang, hati-hati devisa kita hampir tersedot hampir Rp100 triliun karena masyarakat yang memandang di dalam negeri entah rumah sakitnya, nakes dan alkesnya belum siap atau lebih baik keluar dari pada di kita,” tuturnya.

Jokowi pun menyayangkan aksi tersebut, padahal menurutnya dalam pratik di lapangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia diyakininya tidak kalah, khususnya di bidang kedokteran.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper