Bisnis.com, JAKARTA - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-Ocha menyampaikan belasungkawa terdalamnya kepada para korban dan keluarga penembakan massal di pusat penitipan anak di Distrik Uthaisawan Na Klang yang menewaskan 34 orang, 22 orang di antaranya adalah anak-anak.
“Saya perintahkan kapolres untuk segera turun ke lokasi dan semua dinas terkait segera membantu semua yang terkena dampak,” ujarnya dikutip dari The Guardian, Kamis (6/10/2022).
Penembakan massal dilakukan mantan perwira polisi bernama Panya Kamrab.
Berdasarkan penelusuran pihak kepolisian setempat, selain senapan, pelaku juga membawa pistol dan senjata tajam berupa pisau.
Setelah melakukan penyerangan di lingkungan penitipan anak, pelaku kemudian melarikan diri dari tempat kejadian dan kembali ke kediaman pribadinya. Pelaku lalu bunuh diri bersama istri dan anaknya.
Pelaku yang disebut sebagai mantan perwira polisi ini telah dipecat dari institusi kepolisian Thailand pada tahun 2021. Hal ini disampaikan Inspektur Kantor Polisi Na Klang, Chakkraphat Wichitvaidya.
Thailand menjadi salah satu negara dengan tingkat kepemilikan senjata yang relatif lebih tinggi jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia lainnya.