Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Kabupaten Malang menegaskan bahwa biaya perawatan terhadap para korban tragedi yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada Sabtu (1/10) ditanggung pemkab setempat alias gratis.
Bupati Malang M Sanusi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Kamis (6/10/2022), mengatakan bahwa biaya perawatan yang ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang tersebut termasuk biaya ambulans yang mengantarkan jenazah ke berbagai wilayah di Jawa Timur.
"Semua pembiayaan ditanggung Pemerintah Kabupaten Malang, termasuk biaya ambulans kita gratiskan," kata Sanusi.
Terkait informasi adanya petugas yang mengantarkan jenazah ke Jember dan meminta pembiayaan sebesar Rp2,5 juta kepada pihak keluarga, ia menegaskan bahwa pelayanan dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan untuk korban Kanjuruhan tidak dipungut biaya.
Menurutnya, jika memang ada petugas yang meminta sejumlah uang untuk biaya mengantar jenazah tersebut, nantinya akan dikembalikan kepada pihak keluarga korban. Pemerintah Kabupaten Malang menyebut perawatan yang tidak dipungut biaya itu jika korban dirawat di rumah sakit milik pemerintah daerah.
"Jika itu memang dari kabupaten, akan saya suruh untuk mengembalikan. Tapi, kalau ambulans lain (swasta) saya tidak tahu. Namun, kalau punya kita pasti gratis," katanya.
Baca Juga
Sebagai informasi para korban tragedi Kanjuruhan tersebut saat ini dirawat di dua rumah sakit, yakni RSUD Kanjuruhan di Kabupaten Malang dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Saiful Anwar Kota Malang. Seluruh biaya perawatan ditanggung oleh pemerintah.
Pada Sabtu (1/10), terjadi kericuhan usai pertandingan antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya dengan skor akhir 2-3 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.
Kerusuhan semakin membesar, dimana sejumlah flare dilemparkan termasuk benda-benda lainnya. Petugas keamanan gabungan dari kepolisian dan TNI berusaha menghalau para suporter tersebut dan pada akhirnya menggunakan gas air mata.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang korban meninggal dunia akibat tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur sebanyak 131 orang, sementara 440 orang mengalami luka ringan dan 29 orang luka berat.